Page 16 - BADAN POM DUKUNG PENUH PENINGKATAN INVESTASI INDUSTRI FARMASI
P. 16
Judul : BPOM Dukung Penuh Peningkatan Investasi Industri Farmasi
Nama Media : jpp.go.id
Tanggal : 9 Juli 2019
Page/URL : https://jpp.go.id/humaniora/kesehatan/334495-bpom-dukung-penuh-
peningkatan-investasi-industri-farmasi
Tipe Media : Online
JPP. CIKARANG - Dalam kurun waktu
2016-2018, terdapat delapan investasi
industri farmasi asing yang telah
beroperasi di Indonesia, dan pada 2019
terdapat tiga investasi industri farmasi
asing yang sedang dalam proses
kualifikasi fasilitas produksi sesuai
standar. Ke-11 industri farmasi ini
beroperasi selain untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku dan produk
kebutuhan obat esensial dalam negeri
terkait produk biologi, produk onkologi,
dan produk hormon, juga untuk diekspor
ke mancanegara.
Tumbuhnya iklim investasi yang positif disertai dengan munculnya industri baru di bidang
farmasi dengan teknologi mutakhir ini, perlu didukung penuh oleh pemerintah Indonesia,
termasuk Badan POM yang saat ini terus mensinergikan komitmen untuk meningkatkan daya
saing industri farmasi dan produk nasional.
“Alhamdulillah, pengembangan iklim berusaha di bidang farmasi terus menunjukkan
peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan terealisasinya joint venture perusahaan Korea dengan
perusahaan farmasi dalam negeri. Ini adalah bentuk dukungan pencapaian Nawa Cita
Presiden RI ke-6 yaitu “Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa
Asia lainnya”. Demikian disampaikan Kepala Badan POM RI Penny K Lukito saat menghadiri
dan memberikan sambutan pada “Grand Opening PT. CKD OTTO Pharmaceuticals” di
Cikarang, Selasa (9/7/2019).
Lebih lanjut Penny K Lukito menjelaskan bahwa sebagai National Regulatory Authority (NRA)
di Indonesia yang telah menjadi anggota Pharmaceutical Inspection Cooperation Scheme
(PIC/S) dan menjadi WHO Listed Authority (WLA), Badan POM sangat mendukung industri
farmasi untuk memasuki pasar global, termasuk PT. CKD OTTO Pharmaceuticals yang
merupakan industri farmasi joint venture antara Chong Kun Dang Pharm (CKD) Korea dan
PT. OTTO Pharmaceutical Industries.
“Pemilihan jenis fasilitas produksi yang dibangun PT. CKD OTTO Pharmaceuticals, yakni
fasilitas produksi obat kanker. Ini merupakan strategi yang tepat mengingat prevalensi
kejadian dan kematian akibat penyakit kanker semakin meningkat dengan perubahan pola
hidup saat ini,” ungkap Kepala Badan POM. “Karena itu, produk yang dihasilkan diharapkan
tidak hanya menyuplai kebutuhan pasar dalam negeri sejalan dengan program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN), namun juga mampu menembus pasar global, sehingga dapat
meningkatkan devisa negara,” lanjutnya.