Page 23 - BADAN POM DUKUNG PENUH PENINGKATAN INVESTASI INDUSTRI FARMASI
P. 23

Menkes  melihat  pabrik obat kanker  ini  membutuhkan  dukungan  teknologi tinggi.  Maka  itu
               pihaknya  mengapresiasi  join  venture  ini,  yang  bisa  mendorong  tujuan  target  Indonesia
               menjadi hub obat kanker dunia.

               Untuk diketahui CKD OTTO Pharma fokus kepada produk obat onkologi berupa injeksi dalam
               bentuk cair dan bubuk. CKD OTTO Pharma telah mendapatkan sertifikasi Cara Pembuatan
               Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada September
               2018.

               Di  tahun  yang  sama,  CKD  OTTO  Pharma  memperoleh  sertifikat  manufaktur  untuk  obat-
               obatan  dari  Kementerian  Kesehatan  RI.  “Terlebih  lagi,  pada  Februari  2019,  CKD  OTTO
               Pharma telah menerima sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang menjadikan
               kami  perusahaan  farmasi  pertama  untuk  produk  onkologi  dengan  sertifikasi  halal  di
               Indonesia,” jelas Baik In Hyun, Presiden Direktur PT CKD OTTO Pharma.
               Pabrik di Cikarang ini sebenarnya sudah mulai dibangun pada 2016, baru diresmikan pada 9
               Juli 2019 oleh Menkes yang juga oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Chang
               Beom Kim, Kepala Badan POM, Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP, Chairman CKD Pharma, Jang
               Han  Rhee,  CEO  Mensa  Group,  Jimmy  Sudharta  serta  jajaran  Kementerian  Kesehatan,
               Kementerian  Perindustrian,  Majelis  Ulama  Indonesia  (MUI)  dan  direksi  PT  CKD  OTTO
               Pharma.

               Pabrik ini akan memproduksi 10 obat dasar untuk kanker, namun baru 3 obat dasar yang
               mendapat nomor ijin edar. Targetnya pada November akan bisa ada di pasar semua. Jimmy
               menyebut obat yang telah mendapat ijin edar juga sudah terdaftar dalam ekatalog Lembaga
               Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) BPJS Kesehatan RI.

               “Kami  akan  fokus  di  pasar  lokal,  saat  ini  disiapkan  50%  dari  produksi  untuk  pasar  lokal.
               Targetnya untuk pasar lokal kami bisa mencapai market share 30% untuk obat kanker, target
               tinggi ini karena CKD OTTO sangat fokus di obat onkologi dan satu-satunya bersertifikasi
               halal,” tegas Baik In Hyun.
               Fasilitas  baru  ini  telah  memenuhi  pedoman  EU-GMP  (standarisasi  eropa)  dan  memiliki
               kapasitas  produksi  tahunan  1,6  juta  vial,  terdiri  dua  lantai  seluas  12.588㎡  dengan  total
               investasi sebesar USD30 juta. Fasilitas ini menggunakan sistem produksi dan manajemen
               dari Chong Kun Dang termasuk untuk obat anti-kanker utama yang diproduksi oleh Chong
               Kun  Dang  seperti  Oxaliplatin,  Gemcitabine,  dan  Docetaxel  juga  akan  diproduksi  dan
               didistribusikan secara lokal.

               "CKD OTTO Pharma menargetkan untuk menguasai 30% pangsa pasar obat anti kanker di
               Indonesia dalam lima tahun ke depan dan menjadikan fasilitas di Indonesia sebagai basis
               produksi untuk target pasar di Timur Tengah & Afrika Utara (MENA) serta Eropa termasuk
               sepuluh negara ASEAN," katanya.
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28