Page 60 - Refleksi Akhir Tahun 2019 dan Outlook 2020
P. 60
Judul : BPOM RI Lakukan Pendampingan UMKM Kosmetik dan Obat
Tradisional
Nama Media : rri.co.id
Tanggal : 19 Desember 2019
Halaman/URL:http://rri.co.id/post/berita/760918/nasional/bpom_ri_lakukan_pendamp
ingan_umkm_kosmetik_dan_obat_tradisional.html
Tipe Media : Online
KBRN, Jakarta : Badan Pengawas
Obat Makanan (BPOM) RI
melakukan pendampingan dan
fasilitasi kepada Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) pada bidang
kosmetik dan obat tradisional di
Indonesia. Kepala BPOM RI, Penny
K Lukito menyatakan hingga
November 2019 pihaknya telah
melakukan pendampingan
penerapan Cara Pembuatan
Kosmetik yang Baik (CPKB) bagi 165
UMKM. BPOM juga telah
memberikan sertifikat CPKB kepada 179 UMKM Kosmetik.
Untuk penerapan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) Bertahap,
BPOM telah melakukan pendampingan kepada 103 UMKM Obat Tradisional. Dalam
periode ini, sertifikat CPOTB telah diberikan kepada 204 UMKM. Sementara itu,
pendampingan penerapan Cara Pembuatan Pangan Olahan yang Baik (CPPOB)
dalam rangka pemenuhan persyaratan registrasi sejak 2016 hingga 2019 telah
dilakukan BPOM di 484 sarana UMKM pangan.
"Kita telah melakukan pendampingan UMKM bidang kosmetik, UMKM bidang obat
tradisional, UMKM bidang pangan, juga pemberian sertifikat untuk mendukung UMKM
mengembangan usahanya bersama BPOM memberikan kemudahan dan layanan
serta pengawasan," ungkap Penny K Lukito kepada wartawan usai acara Refleksi
akhir Tahun 2019 dan Outlook 2020 di Hotel Fairmonth, Jakarta, pada Kamis
(19/12/2019).
Menyambut tahun 2020, Penny K Lukito mengatakan BPOM akan terus bergerak
melanjutkan terobosan dan inovasi, untuk memberikan perlindungan kesehatan
kepada masyarakat, serta pelayanan publik yang lebih baik untuk meningkatkan
daya saing bangsa. Sebagai upaya meningkatkan kemandirian obat di Indonesia,
BPOM mendorong hilirisasi hasil hasil penelitian untuk menjadi produk yang dapat
dikomersialisasikan.