Page 76 - Refleksi Akhir Tahun 2019 dan Outlook 2020
P. 76
Judul : BPOM Gandeng 6 Anggota Asosiasi e-Commerce Indonesia
Berantas Peredaran Obat Ilegal
Nama Media : tribunnews.com
Tanggal : 19 Desember 2019
Halaman/URL:https://www.tribunnews.com/nasional/2019/12/19/bpom-gandeng-6-
anggota-asosiasi-e-commerce-indonesia-berantas-peredaran-obat-
ilegal
Tipe Media : Online
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) berbenah setelah
mendapati beberapa obat ilegal
dijual bebas di pasar online shop.
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan, Penny K Lukito
mengatakan kini pihaknya telah
menjalin kerja sama dengan enam anggota Asosiasi E-commerce Indonesia atau
idEA untuk mengawasi distribusi obat ilegal di toko daring.
Keenam anggota idEA itu di antaranya adalah Bukalapak, Tokopedia, Halodoc,
Klikdokter, Grab, dan Gojek.
Kerja sama dilakukan guna meningkatkan efektivitas pengawasan keamanan,
kualitas, dan mutu produk obat serta makanan.
Dalam waktu dekat Badan POM juga sedang merancang regulasi untuk memayungi
penjualan produk obat dan makanan yang dijual bebas di online.
"Kami akan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait regulasi" ungkap
Penny di hotel Fairmont Senayan, Jakarta Selatan, (19/12/2019).
Aturan ini nantinya akan menjadi sebuah turunan dari Undang-undang Pengawasan
Obat dan Makanan yang sekarang tengah digarap di parlemen.
Sambil menunggu regulasi tersebut keluar, Penny meminta masyarakat Indonesia
lebih cerdas memilah obat yang dijual baik secara legal maupun ilegal di dunia Maya.
Sepanjang Mei 2018 hingga Oktober 2019 BPOM mencatat setidaknya ada 19.142
kasus peredaran produk ilegal yang dijual di platform penjualan media daring atau
online.
Atas temuan itu, BPOM kemudian memberikan rekomendasi berupa pemblokiran
penjualan produk kepada pihak berwenang.