Page 78 - Refleksi Akhir Tahun 2019 dan Outlook 2020
P. 78
Judul : BPOM Bakal Permudah Akselerasi Perizinan Terkait Makanan dan
Obat
Nama Media : tribunnews.com
Tanggal : 19 Desember 2019
Halaman/URL:https://www.tribunnews.com/nasional/2019/12/19/bpom-bakal-
permudah-akselerasi-perizinan-terkait-makanan-dan-obat
Tipe Media : Online
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) selaku pemangku
utama dalam mengawasi dan
mengendalikan keamanan, khasiat
dan mutu makanan di Indonesia
kembali melakukan inovasi.
Sebagaimana bentuk dan upaya
inovasi yang dilakukan di antaranya
adalah melakukan percepatan perizinan obat dan makanan terlebih dahulu melalui
deregulasi, simplikasi proses bisnis hingga penggunaan teknologi informasi/
digitalisasi.
Hal ini disampaikan langsung kepala Badan POM Republik Indonesia, Penny K Lukito
setelah memaparkan kinerja akhir tahun Badan POM di Hotel Fairmont Senayan,
Jakarta Selatan, (19/12/2019).
"Perizinan terkait sarana pembuatan obat, integrasi sertifikasi cara pembuatan obat
yang baik ke dalam online dipersingkat dari 84 hari kerja menjadi 35 hari saja," ungkap
Penny.
Selain itu pihaknya juga melakukan service dalam hal ketepatan waktu layanan
registrasi obat dimana tahun 2019 jumlahnya meningkat drastis 80,19% dari tahun
2016 hanya berkisar 51,96%.
"Upaya percepatan izin melalui pemenuhan janji layanan dalam hal ketepatan waktu
registrasi obat juga telah meningkat sebesar 30% atau 80,19% pada tahun 2019
dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencapai 51,96%," tambah Penny.
Badan POM memang melakukan percepatan perizinan sesuai dengan arahan
Presiden Jokowi dengan Omnibus lawnya.
Hal ini dinilai cukup efektif di Badan Pengawas obat dan makanan dimana dengan
penerapan tanda tangan online mampu memangkas timeline registrasi hingga 5 hari
kerja.
Selain melakukan kemudahan untuk produksi dan distribusi obat dan makanan dalam
negeri.