Page 80 - Refleksi Akhir Tahun 2019 dan Outlook 2020
P. 80
Judul : Pengawasan Peredaran Obat Online Harus Diperkuat
Nama Media : validnews.id
Tanggal : 19 Desember 2019
Halaman/URL:https://www.validnews.id/Pengawasan-Peredaran-Obat-Online-Harus-
Diperkuat-Bbx
Tipe Media : Online
Jakarta – Pengawasan terhadap
peredaran obat, makanan, dan
kosmetik secara online menjadi
tantangan bagi pemerintah.
Kemudahan jual dan beli secara
online itu dikhawatirkan
dimanfaatkan oleh pihak-pihak
tertentu untuk memasarkan produk-
produk berbahaya dan ilegal.
"Musuh kita adalah peredaran
produk online yang berbahaya," kata
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito,
disela-sela "Dialog Refleksi Kinerja 2019 dan Outlook 2020" BPOM di Jakarta, Kamis
(19/12).
Dikutip dari Antara, dia mengatakan bahwa peredaran produk daring sangat mudah
diakses oleh masyarakat. Tidak terkecuali produk tanpa izin edar BPOM, palsu,
kedaluwarsa dan mengandung zat tambahan berbahaya bagi kesehatan.
Sementara produk farmasi daring, kata Kepala BPOM, juga cenderung longgar
peredarannya untuk obat tanpa resep dokter. Dengan demikian muncul kekhawatiran
semakin luasnya peredaran produk berbahaya.
Menurut dia, pembeli di pasar digital tidak akan merasakan secara langsung
penggunaan produk berbahaya itu, terlebih di pasar daring terdapat celah produk
ilegal dan atau berbahaya beredar dengan bebas.
"Pembeli tidak merasakan misal justru merasa kuat dan bugar setelah mengonsumsi
produk tertentu, tapi jangka panjang justru mengalami gangguan kesehatan," katanya.
Meski tidak mudah, Penny mengatakan bahwa BPOM bekerja dengan jaringan polisi
Indonesia dan antarnegara melakukan patroli siber untuk menekan peredaran produk
daring ilegal dan atau berbahaya.
BPOM, lanjut dia, juga bekerja sama dengan penyedia lapak daring "marketplace"
agar turut berkontribusi menekan peredaran produk berbahaya. Sejalan dengan itu,