Page 17 - MONITORING ISU 01 - 05 AGUSTUS 2022
P. 17

Isu 1




                                                                                     Urunan Tutup



                                                                                     Pembengkakan Biaya KCJB





             Kronologis 1










              (1/8) Wakil Menteri BUMN Kartika Wirdjoatmodjo mengatakan


              pemerintah RI mengusulkan 75 persen kelebihan biaya ditanggung


              pinjaman CDB dan sisa 25 persennya ditanggung ekuitas (perusahaan

              konsorsium Indonesia dan Cina). Dari 25 persen tsb, 60 persen adalah


              porsi ekuitas konsorsium Indonesia. Rencana penyuntikkan PMN Rp4,1


              T kepada PT KAI untuk menambah ekuitas porsi Indonesia juga sudah

              disetujui DPR RI.





              Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang


              Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan pembiayaan dari


              pemerintah bukan diperintukkan bagi pembengkakan biaya, melainkan

              pembangunan proyek. Hal ini telah dibahas oleh Kementerian


              Keuangan. Pembengkakan biaya ini disebabkan oleh penyesuaian  harga

              EPC, biaya pembebasan lahan, biaya head office dan praoperasi, biaya


              kontingensi, dan biaya pendanaan.





              Hasil penghitungan oleh BPKP, pembengkakan biaya ini belum


              termasuk akibat perubahan harga dari kontraktor. Kementerian BUMN


              menghitung kembali biaya yg belum termasuk dalam review, yg

              mencapai USD 1,9 M. Atas hal ini, Dirut PT KAI Didiek Hartantyo


              mengajukan PMN Rp4,1 T. Hingga kini, suntikan modal tsb belum cair


              dan masih dibahas dengan Kementerian Keuangan. Menurut VP Public

              Relations KAI Joni Martinus, keterlambatan pencairan suntikan modal


              dapat menghambat pekerjaan proyek.









              Direktur Eksekutif CORE Mohammad Faisal mengatakan 75 persen

              cost overrun harus ditanggung investor meskipun pemerintah punya


              kepentingan sebab sebelumnya investor sudah menyanggupi untuk

              tidak ditanggung pemerintah.






              Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia

              (MTI) Aditya Dwi Laksana mewanti-wanti agar pemerintah hanya


              menanggung porsi kecil dari pembengkakan biaya tersebut.





              Peneliti BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto menyarankan


              agar pemerintah mencari investor lain dari domestik agar nilai tambah


              proyek masih bisa ditahan di dalam negeri.
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22