Page 22 - MONITORING ISU 01 - 05 AGUSTUS 2022
P. 22
Isu 4
Temuan Beras Bansos
Terkubur di Depok
Kronologis 1
(31/7) - Warga Depok, Jawa Barat, dibuat geger dengan temuan beras
bansos yang ditimbun di tanah di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya,
Minggu (31/7). Beras bantuan sosial atau bansos Presiden Joko Widodo
itu mestinya diberikan kepada warga terdampak pandemi virus corona
(Covid-19). Nama perusahaan logistik JNE terbawa-bawa, karena
pemilik lahan menyebut Bansos berupa beras itu ditimbun oleh pihak
JNE yang menggunakan lahan miliknya.
Kepala Dinas Sosial Kota Depok Asloe'ah Madjri membenarkan temuan
beras yang dikubur tersebut. Dia mengatakan barang yang ditimbun
adalah bantuan presiden dari Kementerian Sosial. Madjri mengaku
belum mengetahui kronologi dan motif penimbunan bansos tersebut.
Menurutnya, penimbunan bansos itu dilakukan sebelum dirinya
menjabat Kadinsos Depok.
(1/8) - Head of Media Relation Departement JNE, Kurnia Nugraha
memberi penjelasan soal temuan penimbunan bansos presiden dalam
tanah di dekat gudang di Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Menurut
Kurnia, penimbunan karung-karung bansos itu tidak menyalahi aturan
dan telah sesuai dengan prosedur penanganan barang rusak sesuai
perjanjian kedua belah pihak.
(1/8) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(PMK) Muhadjir Effendy buka suara soal temuan beras basnos
berkarung-karung yang dikubur di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan
Sukmajaya, Kota Depok. Muhadjir telah memerintahkan tim untuk
menyelisik temuan tersebut. Menteri Koordinator Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy buka suara soal
temuan beras basnos berkarung-karung yang dikubur di Kelurahan
Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Muhadjir telah
memerintahkan tim untuk menyelisik temuan tersebut. Muhadjir lantas
berbicara mengenai pernyataan JNE soal bansos yang rusak dan
dikubur. Muhadjir mengatakan, jika kerusakan terjadi sebelum
diserahkan, hal itu menjadi kewenangan pemasok. Namun, kata
Muhadjir, jika barang bansos itu rusak saat diangkut, hal itu menjadi
kewenangan transporter. Dia juga mengatakan bansos yang rusak itu
telah diganti agar tidak menghambat penyaluran.
(1/8) - Pengusaha beras nasional yang juga Wakil Ketua Persatuan
Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Jakarta Billy Haryanto
menyebut temuan tersebut tak masuk akal. Billy menyebut beras
merupakan komoditas yang pasti laku. Bahkan ketika dalam kondisi
yang sudah tidak layak konsumsi. Menurut Billy temuan ini harus
ditindaklanjuti oleh Bulog. Apalagi beras
ang ditemukan karungnya
bertuliskan 'Beras Kita'
yang merupakan merek beras’
keluaran Bulog.