Page 104 - Gadis_Rempah
P. 104
Setelah lama menunggu dan tidak
dihiraukan, Wak Parjan memberanikan diri
berdiri mendekat ke Naning,
“Pras mau ke rumahmu Ning, lebih cepat
lebih baik katanya.”
Mendadak Naning menghentikan
pekerjaannya. Ditatapnya tajam laki-laki tua
di hadapannya. Tampak sekali Naning terkejut
dengan apa yang baru saja diucapkannya.
Mengapa secepat itu, pikirnya. Naning masih
ingin mencari tahu banyak tentang Pras. Tidak
cukup baginya informasi dari Wak Parjan saja.
Naning juga belum punya kesempatan
membicarakan masalah ini dengan keluarga
besarnya. Terutama dengan Yanuar, satu-
satunya saudara laki-lakinya. Dia paman yang
sangat menyayangi Arumi dan selalu ingin tahu
tentang keadaan Arumi. Bahkan Naning belum
menceritakan apa pun tentang rencananya ini
pada Arumi. Naning masih menyusun kata atau
lebih tepatnya menyusun keberanian berkata-
kata pada anak gadisnya itu.
Naning hanya diam terpaku menatap Wak
Parjan. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar
dari mulutnya. Di saat yang sama Wak Parjan
pun segera menggeser tempat berdirinya lalu
terburu-buru meninggalkan Naning yang
kembali sibuk dengan pekerjaannya.
95 Bab 7 — Kejutan Gadis Rempah 96