Page 107 - Gadis_Rempah
P. 107

“Sudah sih, tapi sekilas saja aku lihatnya. Pas lagi buru-                            adalah mahasiswa. Ternyata, hanya segelintir
            buru juga sih,” ucap Dinda sambil mempermainkan lampu-                                    saja kalangan pelajar yang memberanikan diri
            lampu kecil yang bergelantungan di atas kepalanya.                                        mengikuti perlombaan bergengsi ini. Arumi
                                                                                                      salah satunya.
                “Setidaknya aku sudah berusaha ya, Din. Aku sudah
            merasa puas dan menang dengan mencoba. Berharap                                               “Pantas saja kalau desain mereka keren-
            menang itu sudah pastilah, tapi aku sudah siapkan mental                                  keren, mereka ini sudah mahasiswa desain,
            kok jika semua karyaku hanya berakhir sebatas portofolio                                  Arumi.  Pasti  mereka  sudah  mengantongi
            saja,” Arumi menarik napas panjang sebelum mematikan                                      banyak bekal ilmu dari kampus. Sementara
            gawainya. Dengan lembut disentuhnya sayap kupu-kupu                                       kamu masih pelajar dan ilmu desain sebatas
            buatan yang terbang naik turun. Jari jemarinya ikut                                       yang kamu pelajari otodidak serta dari bakat
            berkilauan seperti tubuh kupu-kupu.                                                       yang   diwariskan  ayahmu,”  Dinda  terus
                                                                                                      meyakinkan sahabatnya. Perlahan dilihatnya
                Beberapa menit yang lalu, Arumi baru saja membuka
                                                                                                      senyum mengembang dari bibir tipis Arumi.
            akun media sosial penyelenggara lomba ekonomi kreatif.
            Berkerut keningnya dan mendadak layu sorot matanya                                            “Nah, gitu dong. Pengumuman saja belum
            melihat deretan portofolio para peserta yang ditampilkan.                                 tayang, masa sudah pesimis duluan. Bukankah
                                                                                                      kamu sering bilang, yang penting terus saja
                “Jangan pesimis begitu dong, Neng. Semua karya
                                                                                                      berusaha dan jangan menyerah, biar Tuhan
            peserta memang keren sih. Karya kamu juga, kok, tapi ‘kan
                                                                                                      yang siapkan kejutan terindah.”
            kita tidak tahu selera juri seperti apa? Kita juga tidak tahu
            kriteria penilaiannya, bukan?” Dinda terus menyemangati.                                      “Thanks  Din ..., kamu memang sahabat
            Seperti biasa gadis mungil itu berjalan dengan lincahnya.                                 terbaik aku!” Arumi memeluk erat gadis lesung
            Kali ini tangannya mempermainkan ratusan kunang-kunang                                    pipi di depannya.  Keduanya terus berjalan
            buatan yang melompat-lompat sepanjang hamparan bunga.                                     hingga berhenti di menara kubah yang seluruh
                                                                                                      tiang dan atapnya bertaburan lampu keemasan.
                Dalam hati, sebenarnya, Dinda juga mengagumi karya
            para peserta. Semuanya luar biasa. Ide-idenya sangat unik                                     Seolah lupa bahwa beberapa hari lagi
            dan desainnya teramat menarik. Namun, ada satu hal yang                                   mereka bukan lagi pelajar SMA, dua gadis itu
            ditangkap Dinda dan luput dari perhatian Arumi pada para                                  berputar-putar di tiap tiang menara sambil
            karya peserta yang dipamerkan itu. Sebagian besar peserta                                 tertawa ceria.



              99  Bab 7 — Kejutan                                                                                             Gadis Rempah  100
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112