Page 111 - Gadis_Rempah
P. 111

P     agi itu tidak seperti biasanya. Para siswa berbondong-                                           PENGUMUMAM
                  bondong keluar dari kelasnya masing-masing. Mereka
                  menuju salah satu sudut lapangan basket. Tepatnya
                                                                                                        mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan
            di sebuah papan pengumuman besar, banyak siswa sudah                                        Berikut daftar siswa terpilih yang berhak
            mulai berdesakan                                                                             Mahasiswa Baru (SNPMP) jalur Seleksi
                                                                                                         Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)
                “Nyerah deh. Nyerah ...!”

                “Siapa nih yang terpilih? Siapa?”
                                                                                                          Mata  Dinda   membulat  besar  melihat
                                                                                                      pengumuman    di  depannya.  Dengan  cepat,
                “Geser dikit kenapa, sih?”
                                                                                                      matanya menangkap sebaris nama di nomor
                “Tenang aja. Aku gak bakal terpilih!”                                                 paling atas dalam daftar nama siswa berprestasi
                                                                                                      pilihan sekolah yang berhak mendaftar PTN
                “Ya, udah tahu gitu, minggir dong!”                                                   lewat jalur beasiswa prestasi.
                “Eh, itu Arumi, ya?”                                                                      1.  Arumi Madasari, Prodi Desain
                                                                                                              Produk
                “Iya. Arumi!”                                                                             Segera Dinda merogoh gawai di tasnya
                                                                                                      untuk memotret pengumuman itu. Lalu dengan
                “Hmm ... gak kaget sih!”
                                                                                                      lincah gadis bertubuh mungil itu menerobos
                Dinda yang kebetulan lewat tampak tidak tertarik                                      keluar kerumunan.
            ikut  berdesak-desakan.  Namun,   begitu  mendengar                                           “Arumi ...!” teriak Dinda begitu keluar dari
            nama sahabatnya disebut, Dinda langsung mendekat ke                                       kerumunan. Saat itu juga, dilihatnya Arumi
            kerumunan.                                                                                turun dari mobil sedan hitam berkilau di depan
                                                                                                      gerbang sekolah.
                “Lihat apaan sih, mereka?”
                                                                                                          “Tumben banget diantar Pak Wisnu?” sapa
                                                                                                      Dinda sambil mencolek bahu sahabatnya.
                Dinda mencoba masuk ke kerumunan. Dibacanya hati-hati
            papan pengumuman.                                                                             “Iya Din. Aku kurang enak badan ini. Tiba-
                                                                                                      tiba menggigil, lu, dan radang sejak semalaman.
                                                                                                      Ibu bilang aku gak usah sekolah dulu aja sih, tapi





             103  Bab 8 — Kado berduyun-duyun                                                                                 Gadis Rempah  104
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116