Page 103 - Gadis_Rempah
P. 103

Setelah  lama  menunggu    dan  tidak
            dihiraukan, Wak Parjan memberanikan diri
            berdiri mendekat ke Naning,
                “Pras mau ke rumahmu Ning, lebih cepat
            lebih baik katanya.”
                Mendadak      Naning    menghentikan
            pekerjaannya. Ditatapnya tajam laki-laki tua
            di hadapannya. Tampak sekali Naning terkejut
            dengan apa yang baru saja diucapkannya.
            Mengapa secepat itu, pikirnya. Naning masih
            ingin mencari tahu banyak tentang Pras. Tidak
            cukup baginya informasi dari Wak Parjan saja.
                Naning juga belum punya kesempatan
            membicarakan masalah ini dengan keluarga
            besarnya. Terutama dengan Yanuar, satu-
            satunya saudara laki-lakinya. Dia paman yang
            sangat menyayangi Arumi dan selalu ingin tahu
            tentang keadaan Arumi. Bahkan Naning belum
            menceritakan apa pun tentang rencananya ini
            pada Arumi. Naning masih menyusun kata atau
            lebih tepatnya menyusun keberanian berkata-
            kata pada anak gadisnya itu.
                Naning hanya diam terpaku menatap Wak
            Parjan. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar
            dari mulutnya. Di saat yang sama Wak Parjan
            pun segera menggeser tempat berdirinya lalu
            terburu-buru  meninggalkan  Naning   yang
            kembali sibuk dengan pekerjaannya.








              95  Bab 7 — Kejutan                                                                                             Gadis Rempah  96
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108