Page 135 - Gadis_Rempah
P. 135

aning memutuskan tidak ke Pabean hari ini.                                             Arumi memilih berdiam diri di kamar
                   Pikirannya kacau. Tubuhnya teramat lelah. Terlebih                                 hingga hari ini. Prestasinya seperti tak punya arti
            Nsetelah kemarin dirinya tidak berhasil menemukan                                         tanpa ibu yang menghargai. Arumi masih tidak
            Wak Parjan.                                                                               mengerti kenapa ibunya tiba-tiba mematung dan
                Naning sudah mencarinya di semua sisi pasar Pabean.                                   membiarkannya terus bicara seorang diri di toko
            Menanyakan pada setiap tukang becak kawan-kawan Wak                                       waktu itu.
            Parjan, pemilik warung yang mungkin pernah jadi tempat                                        Arumi   meraih   gawainya.   Mencoba
            nongkrong Wak Parjan dan sebagainya. Naning tak peduli                                    menelepon   Dinda  untuk  mengatasi  rasa
            dengan penghuni pasar yang merasa aneh dengan sikapnya                                    sepinya. Keluar jalan-jalan bersama Dinda di
            tiba-tiba mencari Wak Parjan ke mana-mana. Sementara                                      minggu pagi ini tentu menyenangkan daripada
            Arumi ditinggalkannya sendiri di tokonya.                                                 di kamar lagi seharian. Namun sayang,  nomor
                Naning terus saja mondar-mandir di dalam rumahnya.                                    Dinda tidak bisa dihubungi. Tidak biasanya
            Wangi teh rosella yang baru saja dibuatnya sendiri belum                                  gadis itu begini, pikir Arumi dalam hati hingga
            sempat pula diminumnya. Harapannya dapat menjadi                                          akhirnya Arumi memilih rebahan lagi.
            tenang setelah menghirup wangi dan hangatnya teh lalu
            meminumnya, kandas sudah. Naning tetap saja dihantui
            rasa bersalah dan khawatir dengan kedatangan Pras.
                Berkali-kali  Naning  juga  mengangkat  kepalanya,                                        Suara gerbang rumah dibuka. Sebuah
            melihat ke arah kamar Arumi di lantai dua rumahnya.                                       mobil perlahan memasuki halaman rumah
            Selalu ada keinginan memanggil gadis itu agar turun dan                                   Naning.  Perempuan   itu  semakin  cemas.
            mengajaknya berbincang. Namun, bibir Naning terasa                                        Wajahnya mulai pucat. Kedua tangannya saling
            kelu. Dia tahu Arumi pasti sangat kesal padanya karena                                    meremas dan basah.
            meninggalkannya saat di pasar. Dia tahu Arumi pasti sangat                                    “Tunggu. Sepertinya aku mengenali pemilik
            kecewa karena Naning tampak tidak menunjukkan rasa
                                                                                                      mobil itu. Tidak mungkin mobil mewah itu milik
            bahagia akan dobel prestasi yang baru saja diraih putrinya.
                                                                                                      Pras. Tidak mungkin pegawai baru di BUMN tiba-
                Benar saja, Arumi memang sedih dan kecewa. Siang itu,                                 tiba memiliki mobil semewah itu,” kata Naning
            dia memutuskan pulang tanpa berpamitan pada ibunya. Arumi
                                                                                                      lirih saat melihat di balik tirai ruang tamu.
            telah cukup lama menunggu kedatangan ibunya di toko.
                                                                                                          Pemilik  mobil  turun  dan  tampaklah
                                                                                                      wajahnya dengan jelas oleh Naning.




             127  Bab 10 — Ketika dua laki-laki berjumpa                                                                      Gadis Rempah  128
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140