Page 140 - Gadis_Rempah
P. 140

“Mas Yanuar sudah coba berkumur dengan air garam?”   Namun, kali ini, semua itu tidak membuat Naning
 tanya Naning.  tenang, apalagi bahagia. Hatinya masih saja gelisah kalau-
 Yanuar mengangguk, “Sudah, hilang nyerinya sebentar,   kalau Pras datang hari itu juga. Naning berharap pria muda
 tapi sakit lagi,” keluhnya.  itu kembali menunda kedatangannya seperti dia tidak jadi
               datang kemarin. Terlebih, hari ini ada Yanuar di rumahnya.
 “Sudah coba perasan lemon?” selidik Naning lagi.
               Sungguh Naning tak tahu bagaimana harus bersikap apabila
 Yanuar mengernyitkan dahi mendengar kata lemon.
               kedua laki-laki itu berjumpa.
 Semakin kuat telapak tangan kanannya ditempelkan di pipinya.
                   “Naning,  kenapa  lama   sekali?”  suara  Yanuar
 “Ah! Jangan lemon. Gak sanggup aku yang asam-asam
               mengejutkan Naning. Hampir saja botol minyak cengkih
 begitu!” pekiknya kesakitan.
               terlepas dari genggamannya. Naning akan makin merasa
 Naning semakin gelisah melihat Yanuar terus merintih di  berdosa akan kecerobohannya jika hal itu sampai terjadi.
 depannya. Naning mencoba membongkar ingatannya. Mencoba   Seumur  hidup  dia  sangat  hati-hati  memperlakukan
 menemukan rempah apa lagi yang bisa jadi solusi untuk  rempahnya dan tidak pernah sekali pun memecahkan botol
 mengatasi sakit gigi. Naning merasa sulit berpikir. Dia terus  rempah kesayangannya.
 khawatir Pras datang tiba-tiba dan membuat runyam segalanya.
                   “Maaf, Mas. Aku …,” ucap Naning kebingungan.
 “Ah! Aku ingat!” Naning mendadak bangkit dari  Di saat yang sama interkom di ruang keluarga
 kursinya dan bergegas menuju dapur. “Minyak cengkih  menjerit kencang.
 juga bisa mengatasi nyeri sakit gigi, Mas. Sebentar aku  “Ada apa pula si Marlan?” Yanuar merebut botol
 ambilkan,” ucapnya sambil melangkah cepat menuju dapur.  minyak cengkih dari tangan Naning lalu berbalik arah ke
 Dapur adalah ruang favorit Naning di rumahnya. Meski   ruang keluarga.
 sudah bertahun-tahun, dia tidak lagi sempat memasak dan   Ya Tuhan, apakah itu Pras? Oh tidak! Bagaimana ini?!
 menyerahkan semua urusan masak-memasak pada Bu Siti,   Naning berdiri mematung di dapur sedang hatinya semakin
 tetapi duduk termenung di dapurnya yang luas dan beraroma   diliputi rasa cemas. Dirasakannya getaran di dadanya berdegup
 rempah kuat  sudah membuatnya tenang. Sekadar melihat   kencang ketika Yanuar mengangkat gagang interkom.
 botol-botol rempah saja sudah membuatnya bahagia.   “Halo …,” suara Yanuar terdengar gagah meski rasa
 Ada lebih dari seratus botol bening bertutup kayu ulir  sakit menyerang giginya.
 yang berjejer rapi di rak rempah yang menutup nyaris seluruh   “Ada pria muda yang mencari Bu Naning, Pak,”  suara
 dinding di dapur. Itu semua adalah alasan utama Naning  Pak Marlan, satpam keluarga, dari ujung interkom.
 betah berlama-lama di dapur. Ditambah jika semua jendela  “Pria? Ya sudah. Suruh masuk saja.” Kening Yanuar
 dibukanya lebar sehingga angin lembut dan sinar matahari  berkerut. Tidak biasanya Naning punya tamu. Apalagi
 dari arah kebun rempahnya menghangatkan seisi dapur.  seorang pria muda. Rasa penasaran berhasil mengusir


 131  Bab 10 — Ketika dua laki-laki berjumpa     Gadis Rempah  132
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145