Page 136 - Gadis_Rempah
P. 136

aning memutuskan tidak ke Pabean hari ini.  Arumi memilih berdiam diri di kamar
 Pikirannya kacau. Tubuhnya teramat lelah. Terlebih   hingga hari ini. Prestasinya seperti tak punya arti
 Nsetelah kemarin dirinya tidak berhasil menemukan   tanpa ibu yang menghargai. Arumi masih tidak
 Wak Parjan.              mengerti kenapa ibunya tiba-tiba mematung dan
 Naning sudah mencarinya di semua sisi pasar Pabean.   membiarkannya terus bicara seorang diri di toko
 Menanyakan pada setiap tukang becak kawan-kawan Wak   waktu itu.
 Parjan, pemilik warung yang mungkin pernah jadi tempat   Arumi  meraih  gawainya.  Mencoba
 nongkrong Wak Parjan dan sebagainya. Naning tak peduli   menelepon  Dinda  untuk  mengatasi  rasa
 dengan penghuni pasar yang merasa aneh dengan sikapnya   sepinya. Keluar jalan-jalan bersama Dinda di
 tiba-tiba mencari Wak Parjan ke mana-mana. Sementara  minggu pagi ini tentu menyenangkan daripada
 Arumi ditinggalkannya sendiri di tokonya.  di kamar lagi seharian. Namun sayang,  nomor
 Naning terus saja mondar-mandir di dalam rumahnya.   Dinda tidak bisa dihubungi. Tidak biasanya
 Wangi teh rosella yang baru saja dibuatnya sendiri belum   gadis itu begini, pikir Arumi dalam hati hingga
 sempat pula diminumnya. Harapannya dapat menjadi  akhirnya Arumi memilih rebahan lagi.
 tenang setelah menghirup wangi dan hangatnya teh lalu
 meminumnya, kandas sudah. Naning tetap saja dihantui
 rasa bersalah dan khawatir dengan kedatangan Pras.
 Berkali-kali  Naning  juga  mengangkat  kepalanya,  Suara gerbang rumah dibuka. Sebuah
 melihat ke arah kamar Arumi di lantai dua rumahnya.  mobil perlahan memasuki halaman rumah
 Selalu ada keinginan memanggil gadis itu agar turun dan  Naning.  Perempuan  itu  semakin  cemas.
 mengajaknya berbincang. Namun, bibir Naning terasa  Wajahnya mulai pucat. Kedua tangannya saling
 kelu. Dia tahu Arumi pasti sangat kesal padanya karena  meremas dan basah.
 meninggalkannya saat di pasar. Dia tahu Arumi pasti sangat   “Tunggu. Sepertinya aku mengenali pemilik
 kecewa karena Naning tampak tidak menunjukkan rasa
                          mobil itu. Tidak mungkin mobil mewah itu milik
 bahagia akan dobel prestasi yang baru saja diraih putrinya.
                          Pras. Tidak mungkin pegawai baru di BUMN tiba-
 Benar saja, Arumi memang sedih dan kecewa. Siang itu,  tiba memiliki mobil semewah itu,” kata Naning
 dia memutuskan pulang tanpa berpamitan pada ibunya. Arumi
                          lirih saat melihat di balik tirai ruang tamu.
 telah cukup lama menunggu kedatangan ibunya di toko.
                              Pemilik  mobil  turun  dan  tampaklah
                          wajahnya dengan jelas oleh Naning.




 127  Bab 10 — Ketika dua laki-laki berjumpa     Gadis Rempah  128
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141