Page 130 - Gadis_Rempah
P. 130

Naning semakin tak kuasa membendung air matanya.   Naning tidak mampu lagi berkata-kata.
 Pecah sudah pertahanannya mendengar kata rempah  Bibirnya seolah membeku bersamaan dengan
 diucapkan putrinya. Air matanya membasahi kerudung  tubuhnya.  Bahkan,  tubuh  yang  tadinya
 putih seragam SMA Arumi.  menghangat itu kini terasa menggigil. Rasa
                          bersalah  mencengkeramnya  teramat  erat.
 “Andai saja Ibu melihat kafe rempah desain Arumi, Ibu
                          Tubuh Naning bergetar.
 pasti akan senang dan bangga, aroma rempah tercium kuat
 meski baru sebuah gambar. Ada rempah di mana-mana,  Ya Tuhan, maafkanlah aku. Betapa bodohnya
 di interiornya, di menunya, di semuanya. Arumi berusaha  aku selama ini. Aku harus segera mencari Wak
 menghadirkan kafe rempah untuk anak-anak muda, agar  Parjan. Aku harus segera bicara padanya. Jangan!
 mereka mencintai rempah dan merasakan kebaikannya  Jangan Arumi. Pras harus mencari gadis lain.
 untuk hidup mereka,” jelas Arumi kemudian sambil perlahan   Tiba-tiba, Naning melepaskan tangan Arumi dan
 melepaskan pelukannya demi melihat rasa bahagia dan  berjalan cepat keluar tokonya.
 bangga di wajah ibunya.
                              “Ibu! Ibu, ada apa?! Ibu mau ke mana?!”
 Namun, Arumi semakin tidak mengerti. Hanya tampak wajah   Arumi berteriak memanggil ibunya. Gadis
 sedih dan gelisah di wajah ibunya.   itu sungguh tak mengerti kenapa ibu yang
                          seharusnya bahagia dengan prestasinya, tiba-
 “Apakah Ibu terharu? Mengapa Ibu diam saja? Apakah
                          tiba saja pergi meninggalkannya.
 Ibu tidak senang?” Arumi menatap heran Ibunya yang
 masih berdiri mematung dengan wajah ditekuk.

 Arumi menempelkan kedua telapak tangannya pada
 kedua pipi ibunya yang basah.

 “Ibu ... Lihatlah ini Arumi, anak Ibu yang selama ini
 hanya bisa membuat wedang rempah instan. Namun,
 sesungguhnya Arumi juga mencintai rempah yang Ibu
 cintai. Hanya saja Arumi punya cara berbeda untuk
 mencintainya.”





 121  Bab 9 — Dikejar bayang-bayang              Gadis Rempah  122
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135