Page 125 - Gadis_Rempah
P. 125
Senyum Arumi mengembang ketika
sampai di depan toko ibunya. Meski bertahun-
tahun sudah tidak lagi ke Pabean, tetap saja
tidak sulit bagi Arumi menemukan toko
terbesar di pasar itu.
Arumi melihat Naning tengah mencatat
dengan serius. Tubuh kurus ibunya seakan
tenggelam di antara puluhan karung-karung
besar rempah di sekelilingnya.
“Ibu ...!” kejut Arumi dari arah belakang
ibunya.
Naning tersentak melihat siapa yang
menepuk pundaknya.
“Arumi? Ada apa ke sini?” tanya Naning
terheran-heran.
“Aku punya kejutan buat Ibu. Ini benar-benar
kejutan, Bu!” kata Arumi penuh semangat sambil
memegang erat tali ranselnya. Tak sedikit pun tampak
lelahnya setelah berjalan menerobos kemacetan di
bawah terik langit Surabaya siang itu.
Naning terdiam. Mencoba menerka apa
yang tengah disembunyikan pemilik mata
bening itu. Pasti sesuatu yang benar-benar
besar dan istimewa yang membawa anak
gadisnya itu menemuinya. Jangan-jangan,
117 Bab 9 — Dikejar bayang-bayang Gadis Rempah 118