Page 13 - TEORI & PRAKTIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
P. 13
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Pernyataan bahwa penggunaan bahan ajar berbasis multimedia
interaktif dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep,
pemecahan masalah, berpikir tingkat tinggi dan kemandirian belajar siswa
sesuai dengan teori belajar konstruktivisme. Dimana teori ini
mengemukakan bahwa belajar merupakan usaha pemberian makna oleh
pembelajar kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang
menuju pada pembentukan struktur kognitifnya (Budiningsih, 2012: 64).
Menurut Simon (dalam Ivers & Barron, 2002), terdapat lima
komponen pembelajaran yang menganut teori belajar konstruktivisme,
antara lain: (a) active, (b) cumulative, (c) integrative, (d) reflective, dan
(e) goal-oriented.
Sangat disayangkan, banyak bahan ajar berbasis multimedia yang
tersedia hanya dirancang sebagai sumber informasi. Bahan ajar tersebut
disusun terdiri dari teori-teori lalu disertai contoh-contoh. Banyak ajar
yang hanya berisikan konsep-konsep seperti teorema dan rumus-rumus
yang langsung disuguhkan kepada siswa tanpa proses penemuan ilmiah
yang mengakibatkan konsep tersebut tidak begitu bermakna bagi siswa.
Seharusnya, bahan ajar tersebut disusun dengan berbagai high order
question, dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat merangsang siswa
untuk menyimpulkan, menghipotesis, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan mencipta sehingga terbangun jawaban tingkat tinggi.
Lebih jauh lagi, beberapa bahan ajar berbasis multimedia
pembelajaran yang ditemukan belum memuat permasalahan sesuai
dengan masalah nyata, walaupun pada hakikatnya permasalahan-
permasalahan yang dirancang dapat diselesaikan secara konsep dan
rumus. Tentu akan lebih baik dan bermakna apabila masalah yang terdapat
4