Page 28 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 28

13


                            desa  atau  jalan  besar.  Dalam  pola  perkampungan  menyebar  1111.
                            penduduk  memiliki  sebidang  tanah  yang  selama waktu  tertentu harus
                            diusahakan secara terus menerus sehingga orang tersebut harus tinggal
                            di  atas  tanah  miliknya.  Namun  pola  perkampungan  menyebar  ini
                            sekarang  sudah  amat  jarang  dijumpai,  karena  adanya  program
                            perbaikan  dan perluasan  kampung yang sekarang giat di lakukan.

                                Suatu  gambaran  tentang  pola  perkampungan  masyarakat  Sunda
                            sebelum  banyak  mengalami  perubahan  dilukiskan  oleh  lr.Anwas
                            Adiwilaga  sebagai  berikut  :Orang  Sunda  umumnya  berumah
                            menyendiri  di  tengah  padang  luas  atau  ditengah  hutan.  Kalaupun
                            mereka berkampung  halaman,  maka  rumah  mereka  selalu  berhimpit­
                            himpitan,  dua  deret  saling  berhadap-hadapan  terpisah  oleh  pelataran.
                            Di  sisi  lain  pelataran  terdapat  lesung  umum,  tempat  orang  bersam­
                            asama  menumbuk  padi.  Lesung  umum  ini  dipergunakan  sebagai
                            tempat  berkomunikasi,  seperti  halnya  juga  tempat  mandi  bersama
                            disungai  yang  selalu  berada  dekat  kampung  itu  (20,55)
                                Di kampung  Cibeo  tempat tinggal masyarakat  Baduy.  bangunan­
                            bangunan  rumah  tempat  tinggal  terletak  (berjajar)  di  sebelah
                            menyebelah  jalan  desa  (kampung).  Rumah-rumah  yang  sama  besar
                            berderet  dari utara ke selatan.  Pintu rumah berada di sebelah utara,  di
                            tempat  paling  selatan  terletak  rumah  Puun  (pemimpin  masyarakat
                            Baduy).  Berhadapan  dengan  rumah  Puun  terletak  Bale  tempat
                            berapi.atau menerima tamu.  Di antara rumah Puun di Bale, terbentang
                            halaman yang di kanan kirinya terdapat rumah bekas  Puun atau pejabat
                            masyarakat  lainnya.  Jumlah  bangunan  tidak  pernah  berubah.
                                Di  desa  Bugel  kabupaten  Sumedang  letak,  rumah  berhimpit­
                            himpitan.   Jenis  rumah  biasanya  rumah  batu,  atau  rumah  kayu.
                            Konstruksi  rumah  adalah  demikian,  lantai  rumah  terangkat  setinggi
                            50-60  Cm  dari  permukaan  tanah  terbuat  dari  papan  atau  bambu.
                            Dinding  seolah-olah  menutup  dan  memisahkan  rumah  dengan
                                                                                  ·
                            lingkungan  luar.
                                Alun-alun  yang  terdapat  di  depan  Bale  desa,  biasanya  dijadikan
                            tempat  penting  bagi  penduduk  desa  melakukan  berbagai  kegiatan
                            antara  lain  berolah  raga.  Di  beberapa  tempat  masih  ditemukan bekas
                            lapangan  yang terpisah dari  kampung  (desa),  namun  sebagian sudah
                            mendesak  oleh  pembangunan  perumahan  atau  perluasan  kampung.
                            Selain  alun-alun  dan  lapangan.  kegiatan  berolah  raga  ini  mengambil
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33