Page 31 - Kisah Lutung Kasarung
P. 31

disangkanya telah mati, ternyata masih hidup. Akhirnya,

                 ia  memerintahkan  para  prajuritnya  untuk  menangkap

                 Kamandaka dalam keadaan hidup atau mati.
                      Sementara  itu,  kepergian  Banyak  Catra  dari

                 Pajajaran membuat Prabu Siliwangi menjadi sedih. Ia

                 memerintahkan  penggawa  untuk  mencarinya,  tetapi
                 tiada  hasil.  Sang  prabu  kemudian  memanggil  putra

                 keduanya, Banyak Ngampar, ke istana.

                      Pagi itu Banyak Ngampar sudah ada di istana. Ia
                 menghadap ayahnya. Dilihatnya Prabu Siliwangi sangat

                 kuyu karena kesedihannya.

                      “Banyak  Ngampar,  apakah  kamu  tahu  mengapa
                 kamu aku panggil ke sini?”

                      “Daulat,  Ayahanda,  hamba  belum  mengetahui

                 maksud Ayahanda memanggil hamba.”

                      “Ketahuilah, sudah satu bulan ini kakakmu, Banyak
                 Catra, meninggalkan istana tanpa pamit.”

                      Banyak  Ngampar  terkejut  mendengar  perkataan

                 Prabu Siliwangi. Ia yang selama ini tinggal mengasingkan
                 diri di pertapaan tidak mendengar berita itu. Sekarang

                 pikirannya  melayang  mengkhawatirkan  kakak yang

                 sangat dikasihinya itu.

                                                                          21
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36