Page 55 - Si Saloi yang Cerdik
P. 55

air  saat  ditumpangi.  Itu  sebabnya,  sampan  itu  lebih

                 cocok dipakai untuk menarik penumpang. Selain alasan

                 ekonomis dan praktis tentunya.
                     Saloi  langsung  ambil  posisi.  Ia  duduk  di bagian

                 ujung sampan kecil itu dan bapaknya duduk pada ujung

                 sampan yang lain. Pak Saloi meletakkan tempat umpan

                 di tengah mereka.

                     “Mau ke mana kita, Pak?” tanya Saloi bersemangat.
                     “Kita ke hilir saja, ya, Nak,” jawab Pak Saloi.

                     “Iya, Pak,” jawab Saloi tetap semangat.

                     Pak Saloi  mengayuh  sampannya  ke hilir  sungai
                 tempatnya kemarin menyimpan pisang. Sesampainya di

                 sana, mereka pun melempar pancing. Mereka menunggu

                 agak lama, tetapi ikan tak hendak memakan umpannya.

                 Pak Saloi lalu berkata kepada anaknya Saloi.

                     “Saloi, tunggu sebentar, ya. Bapak mau menyelam
                 sebentar,” ujar Pak Saloi kepada Saloi.

                     Menyelam adalah suatu hal yang lumrah di kampung

                 Saloi. Ada banyak orang yang mampu menyelam lama
                 walaupun tanpa bantuan tabung oksigen. Bisa jadi hal

                 itu karena sudah terlatih sejak kecil.




                                                                           43
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60