Page 15 - Raja Madura yang Perkasa dan Bijaksana
P. 15

“Pergilah,     anakku.      Jika    itu    membuat

                 hatimu  tenang.  Lakukanlah  demi  kebaikan  rakyat
                 Medangkamulan.  Ayah  sangat  menyayangimu,”  jawab
                 sang Raja dengan lembut.

                        “Saya  akan  menyuruh  Patih  Pranggulang
                 menemanimu,” tambah sang Raja.
                        “Baiklah,  Ayahanda.  Terima  kasih  sudah
                 memenuhi  permintaanku.  Doa  restu  Ayahanda  akan

                 menjadi  kekuatan  bagiku untuk  selalu  memikirkan
                 ketenteraman  rakyat  Medangkamulan,”  jawab  sang
                 Putri senang.

                         Keesokan harinya, sang Putri bersiap-siap untuk
                 berangkat. Kala itu ayam jantan belum berkokok. Kabut
                 di  taman  istana  tampak  begitu  jelas.  Hawa  sejuk  pun

                 masih begitu terasa. Sang Putri bergegas menemui ayah
                 dan ibunya. Ia berusaha membangunkan orang tuanya
                 yang  masih  tertidur  pulas.  Setelah  mendengar  suara

                 ketukan pintu, sang Raja membukanya.
                        “Sepagi ini sudah membangunkan ayah. Ada apa,
                 putriku?”  tanya  sang  Raja  sambil  meminta  putrinya
                 masuk.

                        “Maafkan aku sudah mengganggu tidur Ayahanda.
                 Hari ini aku akan berangkat bertapa. Aku ingin pamit

                 kepada Ayahanda dan Ibunda,” ucapnya dengan mata
                 berkaca-kaca.





                                              5
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20