Page 17 - Raja Madura yang Perkasa dan Bijaksana
P. 17
“Jagalah kesehatan, Ayahanda dan Ibunda. Aku
akan selalu menyayangi kalian,” sahut sang Putri dengan
tegar. Setelah mendapat restu dari kedua orang tuanya,
sang Putri berangkat bertapa. Dalam perjalanannya, ia
ditemani oleh Patih Pranggulang.
Hari semakin gelap. Suara jangkrik dan burung
hantu pun mulai terdengar. Angin bertiup kencang
menambah gemuruh suasana hutan kala itu. Tuan Putri
tampak begitu lelah. Setelah berjalan seharian, perut
sang putri mulai keroncongan.
“Beristirahatlah sejenak, Tuan Putri. Hamba
akan mencarikan buah-buahan di sekitar sini,” ucap
Patih Pranggulang sambil menyiapkan tempat untuk
Tuan Putri di bawah pohon besar.
“Baiklah, Patih. Aku lelah sekali,” sahut sang
Putri dengan suara tersengal-sengal.
“Aku mendengar suara gemercik air dari balik
semak-semak itu. Apakah kamu mendengar itu?”
ucap sang Putri sambil duduk melepas lelah di bawah
pohon. Setelah mendengar perkataan sang Putri, Patih
Pranggulang bergegas menuju arah yang ditunjuk oleh
Putri Agung.
“Hamba mendengarnya, Tuan Putri. Hamba akan
ke sana dan mengambilkan air minum untuk Tuan Putri.
Tuan putri tunggulah di sini.”
7