Page 20 - Raja Madura yang Perkasa dan Bijaksana
P. 20

“Apa bisa saya bantu Tuan Putri,” ucap Pangeran
                 dengan santun.
                        “Ohh...tidak     usah     pangeran,      saya    bisa
                 mengambilnya  sendiri.”  jawabnya  sambil  tertegun
                 menatap wajah Pangeran  Adi Poday.
                        “Tuan  Putri  tampak  letih,  beristirahatlah
                 sejenak.”    pinta    Pangeran      Adi    Poday      sambil

                 membersihkan  tempat  yang  ada  di  bawah  pohon
                 rindang.
                        Selang  beberapa  lama,  mereka  semakin  dekat.
                 Tuan  Putri  menceritakan  kondisi  yang  dialami  oleh
                 rakyat  Medangkamulan.  Melihat  derita  yang  dialami

                 oleh  rakyatnya,  Tuan  Putri  merasa  iba.  Sehingga
                 memutuskan untuk bertapa memohon petunjuk kepada
                 Sang Pencipta.
                        Mendengar  cerita  dari  Tuan  Putri,  Pangeran
                 Adi Poday   semakin  jatuh  hati  kepadanya.  Kebaikan

                 hati Sang Putri membuatnya semakin kagum dan ingin
                 mempersunting Sang Putri menjadi istrinya. “Kebaikan
                 hatinya  secantik  wajahnya,”  gumam  Pangeran  Adi

                 Poday.
                        Tak  lama  kemudian,  keduanya  menikah  dengan
                 disaksikan  oleh  Patih  Pranggulang.  Hari-hari  mereka
                 lewati dengan penuh cinta dan kasih. Hingga pada suatu
                 ketika, Sang  Pangeran  terpaksa  harus  meninggalkan

                 Tuan  Putri  sendiri  di hutan.  Kerajaan  yang   sempat
                 ia  tinggal sedang  mengalami  musibah  besar.  Rakyat




                                             10
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25