Page 24 - Raja Madura yang Perkasa dan Bijaksana
P. 24

Patih akhirnya membuatkan sebuah rakit yang terbuat

                 dari kayu. Dengan kondisi Tuan Putri yang lemas tidak
                 bertenaga, sangat sulit rasanya Tuan Putri melanjutkan
                 perjalanan. Tidak lama kemudian, rakit pun jadi.  Sang

                 Patih lalu meminta Putri untuk menaiki rakit tersebut.
                 Namun,  sebelum  melanjutkan  perjalanan,  Sang  Patih
                 meminta  izin  kepada  Sang  Putri  untuk  tidak  lagi
                 menemaninya. Sang Patih mengatakan bahwa ia akan

                 kembali  ke  Kerajajan  menyerahkan  daun  sirih  kepada
                 tabib di kerajaan. Setelah itu, Sang Patih memutuskan
                 untuk tidak lagi bekerja di kerajaan. Ia ingin menjalani

                 hidupnya  sebagai  rakyat  pada  umumnya.  Sang  Patih
                 meminta  Sang  Putri  tetap  kuat  dan  tabah  menjalani
                 semua tantangan yang akan dihadapi.

                        “Jika  suatu  saat  nanti  Tuan  Putri  mengalami
                 kesulitan, panggillah hamba. Tuan Putri cukup menyebut
                 nama  hamba  sebanyak  tiga  kali,  maka  hamba  akan

                 datang membantu Tuan Putri,” pesan Patih Pranggulang
                 kepada Putri Agung.
                        Sejak  saat  itu  Patih Pranggulang  berganti
                 nama  menjadi  Ki  Poleng  atau  bisa  juga  disebut  Empu

                 Kelleng.  Ia  disebut  Empu karena  pada  akhirnya  Patih
                 Pranggulang menjadi pandai besi. Ia memutuskan untuk

                 tidak  kembali ke kerajaan.  Ia  memilih  hidup  menjadi
                 rakyat biasa.





                                             14
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29