Page 22 - Raja Madura yang Perkasa dan Bijaksana
P. 22
melanjutkan perjalanannya. Tuan Putri mulai tertatih-
tatih. Napasnya tersengal-sengal. Sesekali ia berhenti
sejenak untuk melepas lelah. Tangan Sang Putri yang
lembut mulai tergores duri dan ranting pohon.
Saking letihnya, Tuan Putri kembali lagi
beristrahat. Rasa mual dan pusing yang dialaminya
membuat Tuan Putri tidak bertenaga. Sampai pada
akhirnya, Tuan Putri tertidur di atas batu tepat di
bawah pohon Jati. Ketika tertidur pulas, dia bermimpi
ada seorang kakek memberinya daun sirih. Dalam
mimpi itu, Sang Kakek berpesan kepada Tuan Putri
agar membawa daun sirih tersebut ke kerajaan. Daun
itu akan mampu mengobati penyakit yang kini sedang
dialami oleh rakyat Medangkamulan.
Mendengar pesan Sang Kakek, Sang Putri sangat
bahagia. Tanpa berpikir lama, dia langsung menerima
satu keranjang daun sirih yang dibawa oleh Sang Kakek.
Saat mengambil daun sirih, Sang Putri pun terbangun
dari mimpi. Dia sangat terkejut. Dia melihat tangannya
sudah memegang sekeranjang daun sirih.
“Patih, Patih, Patih.... di manakah dirimu?” tanya
sang putri sambil berteriak.
“Ada apa Tuan Putri berteriak memanggil
hamba?” jawab Sang Patih.
12