Page 63 - MODUL 3
P. 63

3.  Nilai  agama  religius  menyangkut  aturan-aturan  yang  terkait  dengan
                            keyakinan seseorang
                        4.  Nilai budaya nilai yang berkaitan dengan kebudayaan masyarakat
                        5.  Nilai sosial menyangkut hubungan antara manusia dengan manusia dalam
                            kehidupan sosialnya
                        6.  Nilai pendidikan berhubungan dengan ajaran yang diambil dari sebuah cerita
                        7.  Nilai psikologis menyangkut masalah eksistensi diri manusia kebimbangan
                            ketakutan dendam nilai psikologis berhubungan kejiwaan dalam diri manusia

                        Adapun karakteristik ciri-ciri hikayat sebagai berikut
                        1.  Kemustahilan yang berarti hal yang tidak logis atau tidak bisa dinalar
                        2.  Kesaktian dapat ditemukan pada kesaktian para tokoh
                        3.  Anonim tidak diketahui pengarangnya
                        4.  Istana sentris menceritakan keluarga kerajaan
                        5.  Menggunakan kata kata klise (alkisah, syahdan, hatta, maka)

                        Tugas 1: Mengidentifikasi isi hikayat

                        1.  Bacalah teks hikayat berikut!


                                                   Hikayat Panji Semirang

                        Dua buah kerajaan dari dua orang kakak beradik, Ratu Daha dan Ratu Kuripan
                        merupakan dua hal jauh berbeda. Ratu Daha saudara  yang tertua, ialah seorang
                        tokoh  manusia  yang  tidak  teguh  pendiriannya.  Setiap  kali  ia  dapat  mengubah
                        pendiriannya,  karena  hasutan  selirnya  Paduka  Liku,  ibu  Galuh  Ajeng.  Apalagi
                        setelah ibu Cendra Kirana meninggal dunia, karena tapai beracun yang diberikan
                        Paduka Liku. Untuk mendinginkan kemarahan raja. Paduka Liku mencarikan guna-
                        guna, sehingga kasih raja berpindah kepadanya. Galuh Ajeng dimanjakan. Dalam
                        semua hal ia ingin didahulukan. Adiknya, Raja Kuripan, merupakan seorang tokoh
                        yang berhatihati dalam segala tindakannya. Tak putus dari berpikir panjang lebar
                        sebelum ia berbuat sesuatu. Putranya hanya seorang  yaitu Raden Inu Kertapati,
                        yang  akan  dipertunangkan  dengan  putri  saudaranya,  Galuh  Cendra  Kirana.
                        Saudaranya yang lain adalah Ratu Gageleng. Ia berputra seorang pula, Raden Singa
                        Menteri, yang suka dipuji dan disanjung.

                        Segala-galanya  akan  diberinya  asal  ia  dipuji  sebagai  seorang  yang  tampan  dan
                        gagah,  yang  melebihi  orang  lain.  Saudaranya  yang  seorang  lagi  ialah  Biku
                        Gandasari, seorang perempuan, menyisihkan diri dari keduniawian dan bertapa di
                        Gunung  Wilis.  Pada  suatu  seketika,  Raden  Inu  mengirimkan  dua  buah  boneka.
                        Sebuah  dari  pada  emas  yang  dibungkus  dengan  kain  biasa,  sedang  yang  lain
                        daripada perak, tetapi dibungkus dengan kain sutera yang mahal harganya. Tentulah
                        Galuh Ajeng yang dapat memilih lebih dahulu dan tentu pula ia akan memilih apa
                        yang terbungkus dengan kain sutera itu.

                        Setelah ia mengetahui,  bahwa boneka Cendra  Kirana terbuat  dari pada emas ia
                        merajuk kepada ibu dan ayahnya untuk ditukar. Tetapi bagaimanapun juga ayah




                                                              58
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68