Page 68 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Kedua_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 68
mengatakan : "Dan tidak ada perbedaan pendapat bahwa
kewajiban menutup muka hanya khusus bagi isteri-isteri Nabi
shallallahu 'alayhi wasallam ".
Sedangkan firman Allah ta'ala :
نم نوِلع ينندُ يننمؤلما ءاسنو كتانبو كجاوزٓ لق بينلا اوُأ اُ
: بازحٓا ةريس( اريفغ للها ناكو نُذؤُ ٘ف نفرعُ نأ نىدأ كلذ نوبِب٘ج
) 59
Maknanya: “Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-
anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin : hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke tubuh mereka. Yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
diganggu. Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang”
(Q.S. al Ahzab: 59)
Dalam ayat ini, Allah mengatakan " نوِلع " ; atas tubuh
mereka, bukan " نوهيجو ٌلع " ; atas muka mereka. Jadi ayat ini
maknanya sama dengan ayat yang lain, yaitu :
) 31 : رينلا ةريس( ﴾ نبِيِج ٌلع نهرمبخ نبرضِلو ﴿
Maknanya: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke
dadanya” (Q.S. an-Nur: 31)
Maksud kedua ayat ini adalah perintah yang mewajibkan
menutup leher dan bagian atas dada. Ayat 59 dari surat al
Ahzab ini memerintahkan demikian untuk membedakan antara
perempuan yang merdeka dan budak. Demikian dijelaskan
makna kedua ayat tersebut oleh al Hafizh al Mujtahid 'Ali ibn
Muhammad ibn al Qaththan al Fasi dalam kitabnya an-Nazhar fi
Ahkam an-Nazhar.
65