Page 64 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Kedua_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 64
bulan tidak pernah makan makanan yang dimasak dan hanya
makan kurma dan minum air. Sepantasnya bagi orang-orang
Wahhabi untuk dikatakan kepada mereka sebuah bait sya'ir
yang berbunyi:
راصبٓاب هوأر سانٓ # ملسف ل٘ولا رت مل اذإو
Maknanya: "Jika kamu tidak bisa melihat bulan sabit, maka
percayalah pada orang-orang yang telah melihatnya dengan mata
kepala mereka".
Kalau seandainya mereka berkata bahwa hal itu
bertentangan dengan firman Allah ta'ala:
قزرلا نم تابِطلاو هدابعل جرخأ َتلا للا ةنُز مرح نم لق
Maknanya: "Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan
dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan
(siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?".
Maka kita katakan kepada mereka: bedakan antara apa yang
kalian pahami dengan pengertian tasawwuf yang sebenarnya,
sesungguhnya para sufi sama sekali tidak mengharamkan
tana'um pada perkara-perkara yang dihalalkan, tapi mereka
hanya meninggalkan tana'um, karena mereka ingin mencontoh
para nabi, dan karena memang ada hikmah-hikmah tertentu
yang bisa mereka petik dari hal itu, diantaranya: meninggalkan
tana'um bisa membantu seseorang menghilangkan sifat egois,
juga bisa menumbuhkan sifat sabar dalam menghadapi
kebangkrutan misalnya, menumbuhkan sifat ridlo dalam
menjalani segala ketentuan (qadla) Allah dan menjauhkan diri
dari sifat marah dalam menjalani segala ketentuan Allah.
61