Page 132 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 132
tama yang mengawali tobat adalah keterjagaan hati dari keter-
lelapan lupa dan kemampuan sallkmelihat sesuatu pada dirinya
yang hakikatnya merupakan bagian dari keadaannya yang buruk.
Proses awal yang mengantarkan pada tahapan ini tidak lepas
dari peran taufik. Dengan taufik Allah, salik mampu mendengar-
kan suara hati nuraninya tentang larangan-larangan Al-Haqq yffit
dilanggamya. Hal ini sesuai benar dengan apa yang pernah
dipesankan AUah dalam hadis Rasulullah Saw.:
'#'*'c-;L tit'-#i ;*LJt -1'"Ji
,f:tvf ,ri;i, #'ri ti,iV,i),
i-j;ir
"saungguhnya di Calam tubuh terdapat segumpal daging.lika
kqdbinya baik, malu baiHah seluruh jasad. Jilu rusak, mala
risHah seluruh fudan.lngathh, dia adalah lati.'o
|ika dengan hatinya seseorant berpikir tentang keburukan
perilakunya dan melihat kenyataan-kenyataan negatif di dalam-
nya, maka dalam sanubarinya timbul kehendak untuk tobat,
tekad melepaskan diri dari semua perilaku buruk, dan Al-Haqq
menyontsongnya dengan siraman cahaya keteguhan, tarikan
dalam rengkuhan pengembalian, dan penyiapan sebab-sebab
yang mengantarkannya pada realisasi tobat. Dalam realisasi ini,
langkah pertama adalah hri.uh atau meninggalkan kawan-kawan
yarrg buruk. Karena kalau tidak, mereka akan membawan ya pada
penolakan tuiuan tobat serta mengacaukan konsentrasi dan te-
kadnya. Upaya demikian ini tidak akan sempurna kecuali mene-
tapi secara terus-mene ns musyalwdah (kesaksian dan pengakuan
atas dosadosanya) yant membuat kecintaannya untuk bertobat
selalu bertambah dan motivasi-motivasinya mampu mendesak
untuk lebih menyempurnakan tekad tobatnya dalam bentuk
?Hadis
riwayat An-Nu'man bin Basyir dan dikeluarkan oleh Imam
Bukhari tentang iman jilid I halaman 117. Demikian iuga Imam Muslim
yant menyebutkannya di halaman 1599 tentang al masaqaft bab
"Mmgambil yang halal dnn mminggalkan yang syuhhot".
I l8 S<&o K.,rt-- fl*
"ul