Page 137 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 137

Saya pemah mendengar  Imam Al-Junaid mengatakan,  "To-
          bat ada tiga makna:  pertama penyesalan,  kedua  tekad meninggal-
          kan (tidak kembali) apa yang dilarang  Allah, dan ketiga berusaha
          memenuhi hak-hak orang yang pemah dianiyanya."
              Sahal bin Abdullah mengatakan,  "Tobat adalah meninggal-
          kan penundaar(tidak merunda-nunda tobat), "

              Imam Al-Junaid pernah ditanya tentang tobat,lalu dijawab,
          "Hendaknya  kamu melupakan dosamu."
              Oleh Abu Nashr As-Siraj, dua statemen  di atas dikomentari.
         Menurutnya  bahwa  Sahal dengan statemennya menunjukkan
         beberapa  keadaan  orant-orant yant hendak bertobat yang sese-
         kali terhalangi proses tobatnya. Sedangkan  Al-Junaid  memaksud-
         kan pada tobat orang-orang yang sungguh-sungguh,  yaitu ahli
         \akikat.  Mereka ini ketika bertobat tidak lagi mengingat  dosa-
         dosanya karena kehadiran  keagungan  Allah dan keberlang-
         suntan zikirnya pada-Nya senantiasa  mendominasi hatinya.

        '     Dzun Nun Al-Mishri pemah ditanya  tentang tobat,lalu dija-
         wab, "Tobat orant awam disebabkan oleh dosa, sedangkan tobat
         orang yang khusus dikarenakan  lupa.1'Ucapan  ini dipertegas la-
         gi oleh An-Nuri,  "Tobat  adalah proses pelaksanaan tobat dari se-
         galA sesuatu selain Allah."
              Abdullah At-Tamimi mengatakan," Adahal yang membeda-
         kan antara orant yang tobat dari keteledoran, bertobat dari kelu-
         pazrn, dan bertobat dari memandang kebaikan yang diperbuat-
         nya."
              "Tobat  nasltha,"  kata Al-Wasithi,  "tidak  akan meninggalkan
         bekas kemaksiatan pada pemiliknya, baik yang bersifat samar
         maupun jelas."

              "Tuhanku,"  kata Yahya bin Mu'ada, "sayatidak  mengatakan
         bahwa saya tobat. Tidak juga mengulang  sesuatu yang saya keta-
         hui dari akhlakku dan tidak menyimpan upaya meninggalkan
         dosa terhadap  sesuatu yant saya ketahui dari kelemahanku."
         Sedangkan permohonan ampun tanpa melepaskan  dosa, menu-
         rut Dzun Nun adalah tobatnya para pendusta.
             Al-Busyanji pemah  ditanya tentang tobat, lalu dijawab, "lka
         kamu mengingat dosa, kemudian tidak merasakan manisnya

                                            ,.L.-  fuLa.t  -  ?.r. *lta   123
                                    "t$tat
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142