Page 193 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 193

Menurut satu pendapat,  raja' merupakan sikap percaya ter-
          hadap kedermawanan  Allah Swt. Menurut yang lain,raja' adalah
          melihat Tuhan dengan pandangan  yang baik. Ada yang ber-
          pendapat  raja' adalah dekatnya  hati terhadap kelemah-lembutan
          Tuhan. Menurut yang lain, raja' adalah senantnya hati terhadap
          tempat  kembali yang baik (akhirat).  Sedangkan  pendapat lain,
          raja' adalah memandang  keleluasaan rahmat Tuhan.
               Abu Ali Al-Rudzabari nrenganalogkan  khauf dan  r aja' bagai-
          kan dua sayap burung. Apabila dua sayap itu sama (seimbang),
          maka burung itu akan seimbang  dan terbang dengan sempuma
          (baik). Apabila salah satu sayapnya ada yang kurang, maka ia ti-
          dak akan seirnbang. Apabila burung itu terbang, maka ia akan
          mati.
               Ahmad bin 'Ashim Al-Anthaki  pernah ditanya, " Aputanda
                                                  "
          raja'bagiseorant  hamba?" Ia menjawab  ,  Apabtla  mendapatkan
          kebaikan, maka  ia akan bersyukur dengan mengharapkan  kenik-
          matan yang sempuma  dari Allah Swt. di dunia dan pengam-
          punan yang sempuma di akhirat."

               Menurut  Abu Abdullah  bin lGafif, yang dimaksudraja' ada-
          lah merasa  bahagia karena mendapatkan keutamaan  dari Allah
          Swt. dan leganya  hati karena dapat melihat  keagungan Dzatyang
          diharapkan  dan dicintai.
              Saya rnendentar  Abu Utsman Al-Maghribi mengatakan,
          "Barangsiapa yang mementingkan  diri sendiri dengan menge-
          sampingkan  raja'  , maka dia akan rusak. Barangsiapa  yang me-
          mentingkan  diri sendiri dengan  mengesampingkan  khauf,  maka
          dia akan terputus.  Di antara keduanyaierkadang yang pertama
          terjadi dan terkadang pula yang kedua."
              Bakar bin Sulaim Ash-Shawwaf bertamu kepada Malik bin
          Anas di waktu  sore hari ketika  akan meninggal dunia.  Bakar ber-
          tanya kepadanya  ,  "Wahai Abu Abdullah, bagaimana engkau me-
          nemukan dirimu?"  Malik menjawab, "Saya tidak tahu apa yant
          harus kpkatakan,  hanya saja engkau harus memohon pengam-
          punan kepada Allah Swt, sebelum dihisab." Setelah itu, Bakar
          senanti{sa memohon sehing}a dapat memejamkan kedua ma-
          tanya.

                                     ?t-gae  /<at  Pc*aat  ?u  *14   179
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198