Page 259 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 259

perbuatan baik Allah adalah memberikan  kenikmatan  dengan
           memberikan pertolongan sebagai  tanda syukur. Hakikat  syukur
           bagi hamba  ialah ucapan lisan dan pengakuan  hati terhadap
           kenikmatan  yang telah diberikan  oleh Tuhan.
               Syukur terbagi menjadi tiga. Pertama, syukur  dengan lisan,
           yakni mengakui  kenikmatan  yang telah diberikan  oleh Allah Swt.
           dengan  sikap merendahkan  diri. Kedua, syukur dengan badan,
           yakni bersifat selalu sepakat  dan melayani  (mengabdi) kepada
           Allah Swt. Ketiga, syukur  dengan hati, yakni mengasingkan  diri
           di hadapan Allah Swt. dengan konsisten  menjaga  kea6ungan-
           Nya. Syukur dengan lisan adalah  syukumya orant yang berilmu.
           Ini dapat direalisasikan dengan bentuk  ucapan. Syukur dengan
           badan adalah syukurnya  orant yang beribadah. Ini dapat di-
           realisasikan dengan bentuk perbuatan.  Syukur dengan hati ada-
           lah syukumya orang yang ahli ma'rifat. Ini dapat direalisasikan
           dengan  semua hal ihwal secara  konsisten.
               Menurut  Abu Bakar Al-Warraq,  yang dimaksud mensyukuri
          nikmat adalah memperhatikan  pemberian dan menjota.kehor-
          matan. Menurut Hamdun  AlQashsh a\ yangdimaksud  mensyu-
          kuri nikmat adalah memperhatikan  dirinya meskipun tidak
          diundang. Menurut  Junaid,  yang dimaksud syukur adalah sebab,
          karena dia mencari dirinya yang telah memperoleh kelebihan.
          Dia selalu  menghadap Allah Swt. karena memperoleh bagian diri-
          nya. Menurut Abir LJtsman,  yang dimaksud  syukur adalah me-
          ngetahui kelemahan  syukur itu sendiri.
               Ada yang belpendapat, syukur di atas syukur lebih sempur-
          na daripada syukur. Artinya kita harus memperhatikan  syukur
          karena mendapat  pertolongan Allah Swt. berupa kenikmatan.
          Kita bersyukur di atas syukur dan bersyukur  di atas syukumya
          syukur sampai  pada sesuatu yang tidak ada puncaknya, Menurut
          pendapat yang larn, yang dimaksud  syukur  adalah menyandar-
          kan'berbagai kenikmatan kepada AUah Swt. dengan  sikap rendah
          diri. Menurut   Junaid,  yang dimaksud syukur adalah  tidak meng-
          antgap dirinya sendiri sebagai pemilik  kenikmatan. Sedangkan
          'menurut Ruwaim, yang dimaksud syukur  adalah melepaskan
          kemampuan.
               Menurut satu pendapat,  yang dimaksud  syakir (orang yang
          bersyukur) adalah orant yant mensyukuri  sesuatu  yang ada.

                                             /.L-  fuhA..  fu.-  gl4   US
                                     "u2aa*
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264