Page 506 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 506
Saya mendengar Al-Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq , rahimahullah,
membedakan antara kata Asy-Syauq (rrndu) dan Al-lsytiyaq
(rindu). Katanya, " ,Asy-Syauq itu kerinduan yang bisa reda dengan
bertemu dan melihatnya, sedangU,an Al-Isytiyaq adalah kerinduan
yang tidak bisa hilang dengan bertemu." Dalam hal ini mereka
mengatakan dalam bait syair:
mata yang melilat
tiadalah ingin kembali melilatnya lcecuali
lar ena a da isy tiy aq' (kerinduan )
untuk memandangny a lagl
Berkata An-Nashr Ab adzi, "*t:iap makhluk semuanya mem-
pnnyai syauq, namun mereka tidak mempunyatisytiyaq (kerin-
duan). Barangsiapa yant telah masuk dalam isytiyaq, maka ia
selalu tidak pemah puas kerinduannya sampai tidak terlihat be-
kas atau ketetapan."lss
Diceritakan bahwa Ahmad bin Hamid Al-Aswad pemah ber-
tamu kepada Abdutlah bin Al-Mubarak, lalu berkata, "Saya telah
bermimpi bahwa kamu akan mati setahun lagi, maka sebaiknya
kamu bersiap-siap untuk keluar dari dunia." lvlaka Abdullah bin
Al-Mubarak berkata kepada Ahmad bin Hamid Al-Aswad,
"Sungguh kamu telah menunda dalam waktu yang lama sekali.
Sayaakanhidup satu tahun lagi. Sungguh sayatelah mempunyai
kedamaian di rumah ir.i y*t saya dengar dari seorang alim,
Abu Ali:
wahai orang yang telah mengadulan rindunya
karena peryisahan yang culup lama
bersabarlah
barangkali lumu alan bertemu
dengan yang knmu cintai besok
Berkata Abu Utsman, "Thnda kerinduan itu serumg kematian
dengan keadaan tenang."
rsKesibukannya dengan dirinya secara keseluruhan dalam berzikir
dengan Allah, maka ia telah tenggelam dalam zikir dengan sifat-sifat
Allah Yang Agung, sebagaimana sifat kesempurnaan dan keagungan.
492 Sdla Kalt * ?(ru
"...a41