Page 19 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 19
2 | H a d i t s J i b r i l
a. Sifat-Sifat Allah (Tafsir QS. al-Ikhlas: 1-4)
Dalam sebuah hadits riwayat al-Hafizh al-Baihaqi dari
sahabat „Abdullah ibn „Abbas bahwa segolongan kaum
Yahudi datang kepada Rasulullah. Mereka berkata: “Wahai
Muhammad, beritahukan kepada kami sifat Tuhanmu yang
engkau sembah!”. Mereka bertanya bukan karena ingin
mengetahui hal sebenarnya atau ingin memperoleh petunjuk,
tapi hanya sekedar ingin mengingkari lalu mengolok-
oloknya. Kemudian turunlah QS. al-Ikhlas ayat 1 hingga ayat
4. Rasulullah bersabda: “Inilah sifat Tuhanku”.
Surat al-Ikhlas ini turun sebagi jawaban atas
pertanyaan orang-orang Yahudi tersebut. Meskipun hanya
terdiri dari empat ayat yang pendek namun mengandung
makna yang sangat luas dan mendalam dalam ketauhidan
Allah.
Ayat pertama merupakan ikrar dan penegasan bahwa
tidak ada sekutu bagi Allah. Artinya tidak ada keserupaan
bagi-Nya. Dia Maha Esa pada dzat-Nnya. Makna “Dzat
Allah” artinya “hakikat Allah”. Makna “Dzat” di sini bukan
dalam pengertian bentuk atau benda. Pengertian bahwa Dzat
Allah Esa ialah bahwa Dzat Allah tidak menyerupai dzat-
dzat makhluk-Nya. Karena Dzat Allah azali; ada tanpa
permulaan, sedangkan dzat-dzat selain-Nya baharu; memiliki
permulaan, yaitu ada dari tidak ada. Oleh karena itu, Allah
mensifati dzat-Nya sendiri dalam al-Qur‟an dengan firman-
Nya:
َّ
: ٗ ) ديدمحا ْ ( ُْ لولأا ْ وى ْ َُ