Page 24 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 24

H a d i t s   J i b r i l  | 7

            dzat  Tuhan.  Kekufuran  semacam  ini  jelas  lebih  buruk  dari
            pada kekufuran  kaum Nasrani dan kaum Majusi.

                    Ada  pula  faham  sesat  lainnya,  yang  juga  merupakan
            kekufuran.  Ialah  keyakinan  yang  menyatakan  bahwa  Allah
            menyatu  dengan  sebagian  mahluk-Nya.  Kaum  yang
            berkeyakinan  ini  mengatakan: “Apabila seorang hamba telah
            mencapai  derajat  ibadah  tertentu,  maka  Allah    akan
            menempati  dan  menyatu  dengan  tubuh  orang  tersebut”.
            Karenanya,  di  antara  mereka ada yang menyembah sebagian
            lainnya  yang  mereka  anggap  telah  sampai  pada  batasan
            tersebut  dalam  ibadahnya  tersebut.  Keyakinan  sesat  ini
            dikenal dengan nama akidah Hulul.

                    Dua  keyakinan  di  atas,  yaitu  akidah Wahdah al-Wujud
            dan  Hulul  telah  meracuni  sebagian  orang  awam  yang  hanya
            mengutamakan  dzikir  tanpa  mempelajari  akidah  yang  benar
            dan  cara  beragama  mereka.  Dari  sini  mereka  menganggap
            bahwa  perbuatan  mereka  adalah  jaminan  keselamatan  di
            akhirat  kelak.  Mereka  juga menganggap bahwa mereka telah
            berbuat  kebaikan  “banyak”  dan  “besar”  tiada  tara.  Padahal
            pada  hakikatnya  mereka  tenggelam  dalam  kekufuran  karena
            keyakinan  sesat tersebut.

                    Asy-Syekh „Abd al-Ghani an-Nabulsi  berkata:

                                                  ٍ
                 ْ ٌ َ  ِ ِ ْ ْ ويف ْ  ْ ليَ  َ َ  ْ ْ لاو ْ  ٌ َ  ْ ءيش ْ ُ َ  ْ ونم ِ ْ ْ لحن ي ْ َ ْ  َ ْ ْ لاو  ْ ءيش  ِ ْ ْ ف ْ  ْ ليَ  َ َ  ْ ْ لا ْ  َ  ْ َّ نإ ْ ْ للا
                  ْ ءيش
                                           ْ

                                                    َ
                            ْ
                                                          ُ
                           ُ
                                          َ َ
                                                            ِِ ِ
                                                       ْ ءيش
                                                               َ
                                                      ْ    ٌ َ ْ ْ ولثمك ْ ْ سيَ ل
                                                                   ْ
                                                                  َ
                  “Sesungguhnya  Allah    tidak  bertempat  atau
                  menyatu  pada  sesuatu apapun, dan tidak berpisah
                  dari-Nya  sesuatu  apapun,  serta  tidak  menyatu
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29