Page 29 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 29

12 | H a d i t s   J i b r i l

            Illallah”, dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan
            Allah maka orang ini telah masuk dalam agama Islam. Hadits
            ini  adalah  hadits  mutawatir dari Rasulullah, diriwayatkan oleh
            jumlah  besar  dari  kalangan  sahabat,  termasuk  di  antaranya
            oleh  sepuluh  orang  sahabat  yang  telah  medapat  kabar
            gembira akan masuk surga. Dan hadits ini telah diriwayatkan
            oleh Imam al-Bukhari  dalam kitab Shahih-nya.

                    Adapun  tujuan  mereka  kaum  Musyabbihah  yang
            membagi  tauhid  kepada  tiga  bagian  ini  adalah  tidak  lain
            hanya  untuk  mengkafirkan  orang-orang  Islam  ahli  tauhid
            yang  melakukan  tawassul  dengan  Nabi  Muhammad,  atau
            dengan  seorang  wali  Allah  dan  orang-orang  saleh.  Mereka
            mengklaim  bahwa  seorang  yang  melakukan  tawassul  seperti
            itu  tidak  mentauhidkan  Allah  dari  segi  tauhid  uluhiyyah.
            Demikian pula ketika mereka membagi tauhid kepada Tauhid
            al-Asma‟  Wa  ash-Shifat,  tujuan mereka tidak lain hanya untuk
            mengkafirkan  orang-orang  yang  melakukan  takwil  terhadap
            ayat-ayat  mutasyabihat.  Oleh  karenanya,  mereka  adalah
            kaum  yang  sangat  kaku  dan  keras  dalam  memegang  teguh
            zhahir teks-teks mutasyabihat, mereka sangat “alergi” terhadap
            takwil.  Bahkan  mereka  mengatakan:  “al-Mu‟awwil Mu‟aththil”;
            artinya  seorang  yang  melakukan  takwil  sama  saja  dengan
            mengingkari sifat-sifat  Allah. Nu‟udzi Billah.

                    Dengan  hanya  hadits  shahih  di  atas,  cukup  bagi  kita
            untuk  mengetahui  bahwa  pembagian  tauhid  kepada  tiga
            bagian  adalah  bid‟ah  batil  yang  dikreasi  oleh  orang-orang
            yang  mengaku  memerangi  bid‟ah,  padahal  sebenarnya
            mereka  sendiri  ahli  bid‟ah.  Bagaimana  mereka  tidak disebut
            sebagai  ahli  bid‟ah?  Sementara  mereka  membuat  ajaran
            tauhid  yang  sama  sekali  tidak  pernah  dikenal  oleh  orang-
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34