Page 30 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 30

H a d i t s   J i b r i l  | 13

            orang  Islam.  Di  mana  logika  mereka,  ketika  mereka
            mengatakan  bahwa  tauhid  uluhiyyah  saja  tidak  cukup,  tetapi
            juga  harus  dengan  pengakuan  tauhid  rububiyyah?  Bukankah
            ini  berarti  menyalahi hadits Rasulullah di atas? Dalam hadits
            di  atas  sangat  jelas  memberikan  pemahaman  kepada  kita
            bahwa  seorang  yang  mengakui  ”La  Ilaha  Illallah”  ditambah
            dengan  pengakuan  kerasulah  Nabi  Muhammad  maka  cukup
            bagi orang tersebut untuk dihukumi  sebagai orang Islam.

                    Inilah  yang  telah  dipraktekan  oleh  Rasulullah  ketika
            beliau  masih  hidup.  Apa  bila  ada  seorang  kafir  bersaksi
            dengan  ”La  Ilaha  Illallah”  dan ”Muhammad Rasulullah” maka
            oleh  Rasulullah  orang  tersebut  dihukumi  sebagai  seorang
            muslim  yang  beriman.  Kemudian  Rasulullah  memerintahkan
            kepadanya      untuk     melaksanakan      shalat     sebelum
            memerintahkan  kewajiban-kewajiban  lainnya;  sebagaimana
            hal  ini  diriwayatkan  dalam  sebuah  hadits  oleh  Imam  al-
            Baihaqi    dalam     Kitab    al-I‟tiqad.   Sementara   kaum
            Musyabbihah  membuat  ajaran  baru;  mereka  mengatakan
            bahwa  tauhid  Uluhiyyah  saja  tidak  cukup,  dengan  demikian
            sangat  nyata  bahwa  kreasi  mereka  ini  telah  menyalahi  apa
            yang  telah  diajarkan  oleh  Rasulullah.  Mereka  sama  sekali
            tidak  paham  bahwa  ”Uluhiyyah”  itu  sama  saja  dengan
            ”Rububiyyah”,  bahwa  ”Ilah”  itu  sama  saja  artinya  dengan
            ”Rabb”.

                    Lalu kita katakan pula kepada mereka; di dalam hadits
            diriwayatkan  bahwa  di  antara  pertanyaan  dua  malaikat;
            Munkar  dan  Nakir  yang  ditugaskan  menyoal  terhadap  ahli
            kubur  adalah:  ”Man  Rabbuka?”.  Itulah  pertanyaan  yang
            diajukan,  tidak  dengan  ”Man  Rabbuka?”  lalu  diikutkan
            dengan  ”Man  Ilahuka?”.  Kemudian  seorang  mukmin  ketika
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35