Page 16 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Keempat_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 16
2. Benda Katsif: sesuatu yang dapat dipegang oleh
tangan seperti manusia, tanah, benda-benda padat
dan lain sebagainya.
Sedangkan sifat-sifat benda adalah seperti
bergerak, diam, berubah, bersemayam, berada di tempat
dan arah, duduk, turun, naik dan sebagainya. Ayat di
atas menjelaskan kepada kita bahwa Allah ta'ala tidak
menyerupai makhluk-Nya, bukan benda Lathif atau
benda Katsif. Dan tidak boleh disifati dengan apapun
dari sifat-sifat benda. Ayat tersebut cukup untuk
dijadikan sebagai dalil bahwa Allah ada tanpa tempat
dan arah. Karena seandainya Allah mempunyai tempat
dan arah, maka akan banyak yang serupa dengan-Nya.
Karena dengan demikian berarti ia memiliki dimensi
(panjang, lebar dan kedalaman). Sedangkan sesuatu yang
demikian, maka ia adalah makhluk yang membutuhkan
kepada yang menjadikannya dalam dimensi tersebut.
Dua prinsip keimanan ini tauhid dan tanzih
adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Jadi percaya
kepada adanya Allah baru dikatakan Beriman kepada
Allah, jika disertai dengan dua prinsip keyakinan ini.
Tanpa disertai dengan dua prinsip ini, kepercayaan
terhadap adanya Allah tidak lebih dari kepercayaan
semu dan bukan merupakan iman yang sesungguhnya,
karena telah menafikan konsep beriman yang telah
dijelaskan oleh al Qur'an.
12