Page 17 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Keempat_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 17

B.  Makna Kufur dalam al Qur'an
                                Iman adalah lawan dari kufur. Secara umum jika
                         kata  kufur  dipakai  dalam  al  Qur'an  maka  maksudnya
                         adalah keluar dari Islam. Namun kadang kata kufur juga

                         dipakai dengan makna Kufr duuna kufr (رفك نود رفك ) :
                         kufur di bawah kekufuran, artinya dosa besar yang tidak
                         mengeluarkan seseorang dari Islam seperti pada ayat 44,
                         45, 47 surat al Ma-idah. Kufur juga kadang berarti Kufur

                         nikmat (ةمعنلا ديحج) yang merupakan lawan dari sikap

                                 1
                         syukur.   Pemaknaan  mana  yang  dimaksud  sangat
                         tergantung kepada konteks ayat dan dalil-dalil lain yang
                         terkait.
                                Bentuk  kekufuran;  keluar  dari  Islam,  kadang
                         mengandung  syirik  dan  terkadang  tidak  mengandung
                         syirik. Orang kafir ada kalanya kafir dari awal, artinya
                         terlahir dari kedua orang tua yang kafir dan baligh dalam
                         keadaan  meyakini  kekufuran  (Kafir  Ashli).  Juga  ada
                         kalanya  dulunya  muslim  kemudian  berpindah  agama
                         atau jatuh pada kekufuran (Kafir Murtadd). Kekufuran
                         kadang     dilakukan    secara   terang-terangan   oleh
                         pelakunya  dan  pelaku  tersebut  mengaku  sebagai  non
                         muslim  (Kufr  al  Mu'lin  likufrih)  dan  ada  kalanya
                         disembunyikan     dan    pelakunya     mengaku     serta
                         berperilaku  sebagai  muslim  (Kufr  al  Munafiq).
                         Kekufuran  seluruhnya  kembali  kepada  salah  satu  dari




                         1  Lihat Mukhtar ash-Shihah, h. 562.

                                                13
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22