Page 26 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Keempat_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 26

menikahi  perempuan  dari  Bani  Kulayb  nasrani  atau
                         yahudi.  Hudzaifah  ibn  al  Yaman  menikahi  seorang
                         perempuan  yahudi.  (Semua  diiriwayatkan  oleh  al
                                                            6
                         Bayhaqi dengan sanad yang sahih).

                      C.  Nikah  antara  Perempuan  Muslimah  dengan  Lelaki
                         Kafir Musyrik atau Kafir Ahli Kitab
                                Allah ta'ala berfirman:
                         مله لح نه ٗ رافكلا لىإ نهيعجرت ٘ف تانمؤم نهيمتملع نإف... ﴿

                                           )    10  :ةنحتملما ةريس(    ﴾ ...نله نيليح مه ٗو


                        Maknanya:  "…Maka jika  kamu  telah  mengetahui  bahwa
                        mereka  benar-benar  beriman  maka  janganlah  kamu
                        kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-
                        orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu
                        dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka…".
                        (Q.S. al Mumtahanah :10)
                                Berdasarkan  ayat  ini  dan  dalil-dalil  yang  lain,
                        para  ulama  menyepakati  (ijma')  keharaman  pernikahan
                        antara seorang perempuan muslim dengan

                                laki-laki kafir, baik musyrik maupun Ahli Kitab.
                        Orang yang menghalalkan model pernikahan semacam ini
                        berarti telah mendustakan al Qur'an dan telah keluar dari
                        Islam.




                         6   Syekh Muhammad al Huut al Beiruti, Mukhtashar al Badr al Munir,
                  h. 205

                                                22
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31