Page 28 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Keempat_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 28
sebelumnya. Rasul adalah seperti Nabi Muhammad, Nabi
Musa dan Nabi Isa, masing-masing dari mereka adalah rasul
karena diturunkan kepada mereka hukum yang baru. Sebagai
contoh misalnya dalam kasus pembunuhan yang disengaja,
hukum yang diturunkan kepada Nabi Musa adalah bahwa
pembunuh harus dibunuh tanpa ada pilihan lain. Pada
syari'at Nabi Isa, diturunkan hukum baru, yaitu harus
diampuni dengan konsekwensi sang pembunuh membayar
diyat (denda), tanpa ada pilihan lain. Sedangkan dalam
syari'at Nabi Muhammad, ada tiga alternatif hukuman bagi
pembunuh. Dibunuh (Qishash) atau jika keluarga terbunuh
berkehendak mereka bisa memaafkan pembunuh dengan
Cuma-Cuma atau dengan tuntutan membayar diyat kepada
pembunuh. Contoh lain sholat yang diwajibkan atas ummat-
ummat sebelum ummat Muhammad, dalam syari'at mereka
sholat hanya sah jika dikerjakan di tempat yang khusus
dibangun untuk tempat ibadah. Sedangkan dalam syari'at
yang Allah turunkan kepada nabi Muhammad bumi
seluruhnya dijadikan masjid; artinya sholat sah dilakukan di
tempat yang khusus dibangun untuk itu dan di tempat-
tempat lainnya; di rumah, di kantor, di toko dan lain
sebagainya.
Sedangkan Nabi yang bukan rasul adalah seseorang
yang menerima wahyu berisi perintah untuk mengikuti
syari'at rasul sebelumnya dan diperintahkan untuk
menyampaikan wahyu dan syari'at tersebut. Ia tidak
menerima syari'at baru. Jadi setiap rasul pasti adalah
seorang nabi, tetapi tidak setiap nabi adalah rasul.
24