Page 283 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 283

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 281

                  menciptakan  tempat]  ada  seperti  sediakala  [tanpa  tempat].
                  Dia  yang  menciptakan  segala  sesuatu  yang  butuh  kepada
                  tempat dan tempat itu sendiri. Dia yang menciptakan masa,
                  dan  [hanya]  Dia  yang  berkata  “Akulah  yang  Esa,  yang
                  Hidup, yang tidak dilemahkan oleh karena menjaga seluruh
                  makhluk”. Dia Allah tidak memiliki sifat-sifat baharu; yang
                  sekiranya  sifat  tersebut  belum  ada  pada-Nya  sebelum
                  menciptakan makhluk-makhluk-Nya”.

                  Wahdah  al-wujûd,  hulûl  atau  ittihâd  dalam  risalah  ini  bahkan
           justru mendapat serangan dari Ibn Arabi sendiri. Beliau menulis:

                                                              ِ
                                                                    َّ
                                                     ُْ
                   لب ،اهَ ل ب ق نوُ كي وأ اهدع ب نوُ كي وأ ،اهليَ وأ ثداوْ لحا هل َ ثُ نأ  َ لَاع ت َ
                                                                        ْ
                                          َ
                                                       َ
                          َ َ
                                                               ََ ُ ُ
                                                            ُ
                  ْ َ َ ْ
                                                                             َ
                                                    َ ُ ْ
                             ْ َ ْ َ َ َْ ْ َ ْ
                                       ِ
                           ِ ِ
                      هعدبأ يذّ لا نامزلا غيص دع بْ لاو لبقْ لا نإف ،هعم ءىش لَّو ناك  ُ لاق ي
                                                                 َ َ َ َ
                                                 َْ ّ َ
                                                                             َ
                                 َّ ُ
                   َُ َْ ْ
                                      َ
                                                                              ُ
                                                          ََُ َ
                                                                     َ
                                          َ َْ َ َ
                                                ِ
                                                                   ِ
                                                                       ِ
                             ِِ ِ
                           َ ْ َ
                                            َ
                                                    ُ ّ َ
                                                                              َ
                                                                      ُْ َ
                              ءىش هلثمك سيَ ل ،مار ي لَّ يذّ لا راهقْ لاو مان ي   َ َ    لَّ يذّ لا يمدقْ لا وه ف
                                                                            َُ
                                                         َ ُ َ
                        ٌ
                                     ْ ُ َُ
                                   َ
                  “Dia  Allah  Maha  Suci  dari  ditempati  oleh  segala  hal  yang
                  baharu,  juga  Maha  Suci  dari  bertempat  dalam  segala  yang
                  baharu  tersebut.  Dan  mustahil  Dia  Allah  ada  “setelah”
                  adanya  segala  yang  baharu,  atau  ada  “sebelum”  adanya
                  segala yang baharu. Tapi yang benar adalah bahwa Dia Allah
                  ada dengan azali (ada tanpa permulaan) dan tidak ada suatu
                  apapun  dalam  keazaliannya  bersama-Nya,  karena  kalimat
                  “sebelum”  dan  “sesudah”  adalah  kalimat  yang  digunakan
                  pada hal yang terkait dengan masa yang merupakan ciptaan-
                  Nya. Maka Dia Allah al-Qayyûm (Yang tidak membutuhkan
                  kepada suatu apapun) yang tidak tidur. Dia Allah al-Qahhâr
   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288