Page 286 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 286
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 284
ِ
ِ
ِ ِ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ عاجَبِ تايئزْ لْا ملع امك ،قلَْ طلْا ىَ لع تايّ لُ كْ لا ملع ،اهمَ كحو ءاش
َْ
َ
َ
َ
َ
ّ
َ َ َ َ َ َ
َ َ
َ
ّ ُ َ
ِ
ِ
َّ
ّ
ْ
ْ ّ
. 285 قاف تاو ِ حيحصلا رَ ظنلا ِ لهأ
“Dia Allah ilmu-Nya meliputi dan merinci hitungan segala
sesuatu. Dia mengetahui rahasiah dan yang tersembunyi. Dia
mengetahui segala sesuatu yang menipu mata dan sesuatu
yang disembunyikan hati. Bagaimana mungkin Dia tidak
mengetahui sesuatu yang merupakan makhluk-Nya,
bukankah Dia Pencipta yang Maha mengetahui, yang tidak
dapat diraih segala pikiran dan khayalan, dan yang maha
mengetahui segala sesuatu secara rinci? Dia mengetahui
segala sesuatu sebelum segala sesuatu tersebut ada,
kemudian Ia menciptakan segala sesuatu tersebut sesuai
dengan ilmu-Nya. Dia mengetauhi segala sesuatu dengan
ilmu-Nya yang azali. Dia mengetahui sesuatu bukan setelah
kejadiansesuatu tersebut. Dengan ilmu-Nya Dia mengetahui
dan merinci segala sesuatu, dan dengan ilmu-Nya pula Ia
menghukumi terhadap sesuatu tersebut dari apa yang Ia
kehendakinya. Dia mengetahui secara mutlak segala sesuatu
yang global, sebagaimana Ia mengetahui segala sesuatu yang
rinci dengan kesepakatan para ulama yang berpendapat
benar”.
Demikian pula dalam pembahasan sifat iradah, Ibn Arabi
tidak menuangkannya dalam bahasan yang panjang.
Kesimpulannya seperti dogma mayorits umat Islam, baik dari
kalangan Salaf maupun Khalaf, bahwa segala sesuatu terjadi dengan
285 Ibid, h. 14-15