Page 29 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 29
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 27
“Para ahli hakekat --dari kaum sufi-- banyak mengambil
teladan dari sahabat Umar ibn al-Khaththab. Di antaranya
bahwa beliau hanya berpakaian yang telah banyak tambalan,
terbiasa hidup sulit [menghindarkan diri dari kenikmatan],
meninggalkan segala syahwat dan hawa nafsu diniawi,
menghindarkan segala yang syubhat, memiliki banyak
karamah, tidak peduli terhadap cacian saat menegakan
kebenaran dan menghancurkan kebatilan, menyeragamkan hak
orang lain baik keluarga dekat maupun jauh, memegang teguh
ketaatan walau yang paling keras sekalipun, dan menghindari
segala keburukan walau yang paling sulit sekalipun, serta
berbagai sifat lainnya” .
36
Selain sahabat Umar ibn al-Khaththab, dalam diri sahabat
Utsman ibn Affan juga terdapat banyak pelajaran yang kemudian
dijadikan referensi oleh para ulama sufi. Citra tertinggi yang
menjadi rujukan kaum sufi dari sosok Utsman ibn Affan adalah
kekuatan keteguhan (Quwwah at-Tamkîn). Sifat ini, sebagaimana
dinyatakan as-Sarraj, merupakan salah satu derajat tertinggi dalam
tingkatan ahwâl kaum sufi. Tanda seseorang dalam tingkatan ahwâl
ini adalah ia lebih menyenangi untuk mendermakan apa yang ia
miliki kepada orang lain dari pada menahannya bagi dirinya
sendiri.
Citra Quwwah at-Tamkîn inilah yang ada pada sosok Utsman
ibn Affan. Diriwayatkan bahwa beliau pernah membiayai bala
tentara orang-orang Islam, bahkan membeli sumur Roumah yang
kemudian disadaqahkannya bagi kemaslahatan seluruh orang-
36 Ibid, h. 174