Page 32 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 32
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 30
dikarunia al-‘Ilmu al-Ladunni. Dan al-‘Ilm al-Ladunni adalah ilmu
37
yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada al-Khadlir” .
Bahkan dalam penilaian as-Sarraj bahwa orang yang pertama
kali secara gamblang berbicara tentang maqâmât dan ahwâl yang
kemudian menjadi bagian krusial dalam kajian tasawuf adalah
sahabat Ali ibn Abi Thalib. Di antara maqâmât yang sangat urgen
dan menjadi rujukan kaum sufi adalah perkataan beliau tentang
tauhid. Bahwa suatu ketika Ali ibn Abi Thalib ditanya: “Bagaimana
engkau mengenal Tuhanmu?”. Dengan jawaban yang sangat lugas
beliau berkata:
“Aku mengenal Tuhanku sebagaimana Dia
memperkenalkan tentang Diri-Nya kepadaku. Bahwa Dia
tidak menyerupai bentuk apapun [artinya Allah bukan
benda], Dia tidak dapat diraih dengan indra, Dia tidak dapat
dikiyaskan dengan manusia, Dia dekat pada jauh-Nya dan
jauh pada dekat-Nya [artinya ada tanpa tempat dan tanpa
arah], Dia di atas segala sesuatu dan tidak ada apapun di
bawah-Nya, Dia di bawah segala sesuatu dan tidak ada
apapun di atas-Nya, Dia di hadapan segala sesuatu dan tidak
ada suatu apapun di hadapan-Nya [artinya Alah tidak
diliputi oleh enam arah penjuru], Dia tidak seperti suatu
apapun, Dia bukan dari suatu apapun, Maha Suci Dia yang
memiliki sifat semacam ini. Dan sifat-sifat-Nya ini tidak
dimiliki oleh siapapun, selain Dia” .
38
37 Ibid, h. 179
38 Ibid, h. 179