Page 26 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 26

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 24

           meninggal. Namun pengaruh tersebut tidak ada pada diri Abu Bakr.
           Bahkan  beliaulah  yang  menenangkan  seluruh  sahabat  dalam
           pidatonya  yang  sangat  monumental:  “Wahai  sekalian  manusia,
           siapa yang menyembah Muhammad maka ia telah meninggal dan
           siapa yang menyembah Allah maka sesungguhnya Dia Maha Hidup
                                           32
           dan tidak akan meninggal…” .
                  Selain  teladan  pada  sahabat  Abu  Bakr,  pada  sosok  sahabat
           Umar  ibn  al-Khaththab  juga  terdapat  teladan  yang  sangat  agung
           yang menjadi tumpuan kaum sufi di kemudian hari. Beliau adalah
           sahabat  yang  digelari  oleh  Rasulullah  sebagai  seorang  yang  al-
           Muhaddats dan al-Mukallam. Artinya beliau memiliki karamah yang
           sangat agung;  ialah dikaruniai kekuatan firasat. Bukti konkrit dari
           karamah  ini  adalah  peristiwa  Sariyah  ibn  Zunaim  yang  sedang
           berperang melawan orang-orang kafir di daerah Nahawand. Saat itu
           Umar ibn al-Khaththab sedang  menyampaikan khutbah di hadapan
           orang-orang Islam di Madinah. Di tengah-tengah khutbahnya tiba-
           tiba  Umar  berteriak:  “Yaa  Sariyah,  al-Jabal...,  al-Jabal...!”.  Umar
           memerintahkan  Sariyah  dan  pasukannya  untuk  berlindung  di
           pegunungan dari serbuan orang-orang kafir. Perintah Umar tersebut
           didengar dan dipatuhi oleh Sariyah dan tentaranya hingga meraih
           kemenangan. Padahal jarak Kota Madinah dan Nahawand beratus
           kilometer.
                  Dalam  citra  tawakkal  yang  merupakan  salah  satu  pijakan
           kuat  kaum  sufi,  diriwayatkan  bahwa  sahabat  Umar  ibn  al-
           Khaththab suatu ketika berkata:






                 32  Ibid, h. 168
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31