Page 22 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 22
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 20
ِ
ِ
ِ ِ
)يقهيبلا هاور( مت يدتها مت يدت قا مهيبأ موجنلاك ِ باحصأ
ُْ ََْ
ّ َ
ْ َ ْ
ُْ
ُْ ََْ ْ
َ َ ُ ََ ْ
ْ ّ
ّ
“Para Sahabatku laksana bintang-bintang, dengan manapun
kalian mengikuti maka kalian akan mendapatkan petunjuk”.
(HR. al-Baihaqi)
As-Sarraj dalam al-Luma’ menyatakan bahwa para sahabat
Rasulullah adalah sebagai teladan bagi setiap pribadi muslim, baik
secara zhahir maupun secara batin. Teladan secara zhahir jelas
tersuratkan dalam beberapa hadits Rasulullah. Artinya secara kasat
mata teladan dan keutamaan tersebut dapat terlihat. Salah satunya
dalam sebuah hadits, Rasulullah menyatakan bahwa orang yang
paling tinggi dalam sifat kasih dan sayang adalah sahabat Abu Bakr
ash-Shiddiq, yang paling kuat dalam agama Allah adalah sahabat
Umar ibn al-Khaththab, yang paling banyak memiliki sifat malu
adalah sahabat Utsman ibn Affan, yang paling ahli dalam farâ-idl
(hukum waris) adalah sahabat Zaid ibn Tsabit, yang paling
mengetahui tentang hukum halal dan haram adalah sahabat Mu’adz
ibn Jabal, yang paling ahli dalam qira’at adalah sahabat Ubay ibn
Ka’ab, yang paling bijaksana dalam menentukan hukum adalah Ali
ibn Abi Thalib, dan yang paling jujur adalah sahabat Abu Dzarr.
(HR. Ahmad, at-Tirmidzi, dan ath-Thabarani)
Selain teladan secara zahir, para sahabat Rasulullah tersebut
juga sebagai teladan bagi setiap pribadi muslim secara batin. Yang
dimaksud adalah bahwa terdapat teladan-teladan yang masih
merupakan rahasiah-rahasiah tersirat pada pribadi-pribadi para
sahabat tersebut. Contohnya seperti yang dinyatakan oleh Abu
‘Utbah al-Hulwani, berkata: “Maukah kalian aku beritahukan apa
yang menjadi keinginan para sahabat Rasulullah di masa mereka