Page 18 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 18
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 16
Dari beberapa penjelasan definisi tasawuf di atas dapat
ditarik benang merah bahwa pada dasarnya ajaran-ajaran tasawuf
murni berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah. Seorang sufi adalah
seorang yang konsisten mengerjakan dan berpegang teguh dengan
syari’at Allah, mengekang hawa nafsunya pada makan, minum, cara
berpakaian, dan hal-hal lainnya. Dalam perkara-perkara duniawi
seorang sufi hanya mengambil kadar tertentu secukupnya. Ia
habiskan setiap waktu dari kehidupannya dalam beribadah kepada
Allah; dengan melaksanakan segala kewajiban-kewajiban, menjauhi
segala larangan-langan-Nya dan memperbanyak perbuatan-
perbuatan yang sunnah.
b. Ajaran Tasawuf di Masa al-Khulafâ’ ar-Râsyidîn
Walau penamaan tasawuf belum dikenal pada awal-awal
kemunculan Islam, namun ajaran-ajaran yang diusung dalam
tasawuf adalah ajaran-ajaran yang bersumber dari al-Qur’an dan
hadits. Karena itu kita mendapati prilaku-prilaku kaum sufi hampir
sepenuhnya diambil dari prilaku-prilaku Rasulullah dan para
sahabatnya. Sikap asketis atau zuhud yang ditradisikan kaum sufi
bukan sesuatu yang baharu atau sesuatu yang tidak memiliki dasar
dalam Islam. Justru sebaliknya, apa-pun yang dilakukan oleh kaum
sufi adalah sebagai bentuk pengamalan terhadap ajaran-ajaran Islam
itu sendiri.
Dalam al-Qur’an Allah berfirman:
ِ
ِِ
ِ
ىوْ أمْلا يه ةَّنْ لْا َّ نإف َ ، ىوْ لْا ِ نع سفَّ نلا ىه نو هبر ماقم فاخ نم امَأو َ
َّ
َ
َ
ْ
َ
ََ
َ َ َّ َ َ
َ
َ َ َ ْ َ
َ َ َ
َ
) 44 - 44 : تاعزانلا(