Page 13 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 13
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 11
fakir miskin. Kemudian al-Hasan al-Bashri berkata: “Saya bertemu
dengan tujuh puluh orang sahabat nabi yang telah ikut dalam
perang Badar, dan saya tidak melihat pakaian mereka kecuali
15
berasal dari kain wol” .
Imam Ahmad ar-Rifa’i al-Kabir dalam karyanya, al-Burhân al-
Mu’ayyad menyebutkan bahwa asal penamaan tasawuf ini cukup
unik. Banyak orang yang tidak mengetahuinya, bahkan oleh kaum
sufi sendiri. Ialah terdapat sekelompok orang dari kaum Mudlar,
yang disebut dengan Banî ash-Sûfah (Keturunan-keturunan ash-
Sufah). Ash-Sufah ini adalah seorang yang nama aslinya al-Ghauts
ibn Murr ibn ‘Ad ibn Thabikhah ar-Rabith. Disebutkan bahwa
ibunda dari al-Ghauts tidak pernah punya anak laki-laki yang
hidup. Maka ia bernadzar bila melahirkan anak laki-laki dan hidup
hingga dewasa maka ia akan selalu mengikatkan kain wol (shûfah)
pada kepala anak tersebut. Kemudian lahirlah al-Ghauts, dan dari
al-Ghauts inilah kemudian lahir keturunan-keturunannya yang
dikenal dengan Banî ash-Shûfah. Hingga kemudian setelah datang
agama Islam maka mereka masuk ke dalam Islam dan menjadi
orang-orang saleh ahli ibadah. Beberapa diantaranya adalah
sahabat-sahabat Rasulullah yang telah meriwayatkan hadits. Dari
sini kemudian dikenal penamaan bagi orang-orang yang dekat
dengan sahabat nabi dari Banî ash-Shûfah tersebut, atau bergaul
dengan mereka, atau yang mengambil hadits dari mereka, atau
bahkan yang hanya berpakaian dan ahli ibadah seperti mereka,
bahwa mereka sebagai orang-orang sufi.
Adapun definisi tasawuf yang beragam dan banyak
diungkapkan oleh kaum sufi sendiri, menurut Imam Ahmad ar-
15 al-Kalabadzi, at-Ta’arruf…, h. 31